Tampilkan postingan dengan label Sipil/Struktural. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sipil/Struktural. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 September 2015

memahami perilaku plastisitas dengan bantuan FE

[ draft ]


pada kenyataannya banyak ditemui suatu struktur yg terbebani akan mengalami tegangan diluar batas elastis, baik itu struktur beton maupun baja. ini dikarenakan konsentrasi tegangan disuatu area tertentu. dalam tahap desain biasanya diabaikan karena memang seharusnya direncanakan terjadinya plastisitas hanya setempat saja jangkauan area sedikit tidak menyebar penuh setebal penampang kalupun sampai terjadi sendi plastis juga tetap mempertahankan kinerja struktur. analisa struktur statis monotonic berdasarkan tinjauan material dapat dibuat menjadi 3 (tiga) tahap yaitu  elastic (1), plastic (2) dan damage (3), jadi tiap analisa FE mempunyai batasan. maksudnya untuk jenis analisa elastis jika hasil menunjukan tegangan yg terjadi melebihi tegangan leleh (yield) maka hasilnya akan tidak sesuai perlu ditempuh analisa plastis, begitu pula untuk analisa plastis jika hasilnya menunjukkan melebihi tegangan ultimit/rupture maka hasilnya akan tidak sesuai pelu ditempuh analisa damage karena pastinya sudah terjadi crack/rupture.

pada elemen atau sambungan struktur beton perilaku diluar batas elastis biasa lebih dulu terjadi pada derah yg mengalami tarik, karena kuat tarik tersebut kapasitasnya kecil dibandingkan tekannya yaitu sekitar ~10% saja. untuk beton karena kategori material getas, maka tidak terjadi deformasi plastis yg besar namun sedikit saja kemudian terjadi retak / crack. kriterai batas plastis yg digunakan program FE adalah kriteria Drucker-Prager.

Contoh simple portal beton analisa elastis linear dengan elemen 1D beam/frame dan 3D brick ,

2015-09-19 00_14_20-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ test2.ftl

2015-09-19 00_15_28-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ test2.ftl2015-09-19 00_15_39-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ test2.ftl2015-09-19 00_16_03-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ test2.ftl

untuk element frame dgn asumsi bahan linear elastis, nilai tegangan tarik perlu dihitung kemudian. ini  cukup dengan membagi momen lentur terhadap modulus elastis penampang (f=M/S). namun karena untuk saat ini tujuannya adalah visualiasi sya menggunakan element solid, hasilnya seperti dibawah. kapasitas tarik material beton kecil maka daerah tegangan tarik perlu ditahan oleh besi tulangan. perbandingan kapasitas tarik beton dengan tulangan polos (undeformed bars) saja hampir sekitar 1/100 nya. desain struktur beton bertulang untuk elemen balok dan kolom mengacu pada code dan banyak textbook desain.

2015-09-19 01_00_09-Calculix Graphix2015-09-19 00_43_16-Calculix Graphix

2015-09-19 00_46_24-nanoCAD 52015-09-19 00_47_19-nanoCAD 5

2015-09-19 00_47_50-nanoCAD 52015-09-19 00_48_09-nanoCAD 5

digunakan modulus elastisitas beton Ec=25000MPa untuk kuat tekan beton ~28MPa, maka kuat tariknya hanya sekitar ~3.0MPa. sedangkan hasil diatas menunjukan (2x) dua kali lipatnya pada balok dan (4x) empat kali lipatnya pada kolom. artinya sudah banyak bagian yg crack, analisa elastis linear tersebut tidak dapat digunakan nilainya hanya sebagai indikasi awal daerah mana saja yang memungkinkan crack karena terjadi tegangan tarik diatas kapasitasnya atau crushing akibat tegangan tekan berlebih. pastinya akan berbeda jika hasil kebutuhan tulangan sebelumnya diterapkan dalam model 3D untuk main bars dan stirrups, namun analisa FE untuk bertulang bagi sya tidak mudah a.k.a sulit. bukan dimodeling atau penerapan nonlinearitas material namun yg belum paham adalah perilaku interface antara permukaan keliling tulangan dan pertemuannya dgn beton apalagi yg jenis deformed bars. sebelum analisa full 3D portal beton bertulang, baiknya nanti sya coba yg lebih sederhana dulu pada masalah pull out test, sebuah tulangan yg ditarik dari blok beton tertanam. atau kalo untuk quick review menganggap monolit sempurna atau dgn contact friksi saja dulu untuk hubungan antara beton dan tulangannya atau untuk hubungan muka profil dgn beton pada struktur komposit, walau keliatan bakalan beda jika dibandingkan dgn hasil test labs, namun seberapa beda (?)

lettow2005

(source: Lettow, 2005)


untuk saat ini yg memungkinkan yaitu nonlinearitas untuk material baja, untuk awal beban monotonic dulu terus kemudian cyclic. pada elemen atau sambungan struktur baja perilaku diluar batas elastis biasa terjadi pada pertemuan komponennya, misal pelat stiffener pada endplate atau base plate, web plate support, pelat daerah lubang baut kontak dgn bautnya, dll. kriterai batas plastis yg digunakan program FE adalah kriteria von Mises-Huber.

sya meilhat dari banyak dokumentasi, distribusi plastis pada komponen yg di test hanya pada bagian tertentu saja itupun terbatas pada muka bagian luar komponen. penempatan strain gages tidak memungkinkan untuk bagian muka komponen dengan gap sgt tipis seperti bagian dalam splice plate, untuk baut saja perlu di bor dulu dan ditanam masuk. selain alat deteksi strain gages ada lainnya yaitu photo elastis. namun apakah metode photo elastis saat ini tekhnologinya sudah dapat mendeteksi semua permukaan yg tersembunyi, kelihatannya sulit dan tidak memungkinkan karena menggunakan rumusan pantulan gelombang cahaya(?).

photoelastisphotoelastis2

photoleasticity examples for truss & beam subjected to point loads


(source: Wang, 2005)


kelebihan FE dibanding physical labs yaitu dapat menjangkau secara visual keseluruhan, namun tetap karena sifatnya simulasi numerik yg artinya ada beberapa asumsi dan batasan yg digunakan (ketelitian tergantung kapabilitas program FE) hasilnya perlu bechmark & validation terhadap hasil test labs. walau banyak expert mengatakan program FE saat ini sudah advanced dapat digunakan sebagai virtual labs. "you can do research at no cost :) but not for times of course" kalo sya cenderung untuk study. bedanya apa ya research dgn study atau engineer dgn researcher, itu perumpaannya kurang-lebih seperti mata kail dan ikan.

dibawah contoh sederhana analisa plastis, balok kantilever dgn beban terpusat diujung. digunakan hubungan tegangan-regangan tri-linear dgn tegangan leleh fy=240MPa memasukan daerah strain hardening dgn slope tangent modulus sebesar 1:5500. nilai tegangan ultimit atau rapture tidak diterapakan karena ini sudah termasuk perilaku steel with damage law of materials, atau dapat dikatakan masuk tahap 2 yaitu plastisitas.

2015-09-19 01_48_45-plastic.odg - OpenOffice Draw

beban kondisi elastis, tegangan penampang profil masih elastis atau medekati leleh pertama (P=5.12kN)

2015-09-18 22_58_37-SMath Studio Desktop - [ccxplasticity.sm_]

Defleksi arah-y (vertical)

2015-09-18 22_20_40-Calculix Graphix

Tegangan arah-x

2015-09-18 22_21_13-rbeamplas.inp - SciTE

2015-09-18 22_23_14-Calculix Graphix

Tegangan plastis kriteria von mises,

2015-09-19 01_59_48-Calculix Graphix

2015-09-19 03_19_53-Calculix Graphix

beban kondisi plastis parsial, sebagian penampang sudah mengalami tegangan plastis (P=7.04kN)

2015-09-20 00_31_09-SMath Studio Desktop - [ccxplasticity.sm_]

Defleksi arah-y vertikal,

2015-09-20 00_06_25-Calculix Graphix

Tegangan plastis kriteria von Mises-Huber,

2015-09-20 00_07_44-Calculix Graphix

Pembesaran gambar dan tambahan keterangan,

2015-09-20 00_10_02-Calculix Graphix

penampang profil mengalami leleh penuh (P=7.68kN)

2015-09-18 22_59_24-SMath Studio Desktop - [ccxplasticity.sm_]

Defleksi arah-y (vertical)

2015-09-18 22_33_41-rbeamplas.inp - SciTE

Tegangan arah-x,

2015-09-18 22_34_36-Desktop

2015-09-18 22_38_54-beampd.inp - SciTE

Tegangan plastis kriteria von Mises-Huber, daerah tumpuan

2015-09-18 22_45_19-Calculix Graphix

terlihat untuk model sederhana saja ada beberapa berpedaan, pada saat beban plastis parsial secara teoritis perhitungan tangan 1/4 tinggi balok bagian bawah dan atas sudah mengalami tegangan leleh (fy=240MPa) namun hasil FE menunjukan sedikit dibawahnya (Chart (5)). begitu juga pada beban plastis penuh, bagian plastic neutral axes (setengah tinggi balok) secara teoritis sudah mengalami leleh namun hasil FE belum (Chart (7)). apakah ini dikarenakan pemodelan tumpuan restrained dof's dan kehalusan mesh yg digunakan atau memang sifat dari metode numeric FE (?) perlu dicari tahu penyebabnya. kontur distribusi tegangan juga terlihat kurang halus mungkin akibat singularitas restrained dof's. sya sudah coba refined *STEP namun hasilnya tidak berbeda jauh dgn artian sama.

tabel dan grafik ditampilkan berikut,

2015-09-20 00_40_13-PLAST.ods - OpenOffice Calc

2015-09-20 00_40_29-PLAST.ods - OpenOffice Calc

concentrated & uniform loads for simple beam with rolled support including contact,

Model balok dgn tumpuan roll, hanya separuh dan diterapkan kondisi simetris. Analisa memasukan pengaruh kontak pada tumpuan roll, plastisitas dan large deformation.

Kondisi beban masih menjadikan tegangan penampang elastis dan mendekati leleh (P=5.12kN),

Displacement arah-y vertikal,

2015-09-19 05_42_41-Calculix Graphix

Displacement arah-x horisontal,

2015-09-19 05_42_00-Calculix Graphix

Distribusi tegangan plastis kriteria von Mises-Huber,

2015-09-19 05_44_02-Calculix Graphix

Pembesaran gambar dibagian tengah bentang tepat beban titik bekerja,

2015-09-19 05_46_30-rbeamplas2.inp - SciTE

Kondisi beban yg menyebabkan tegangan penampang plastis parsial (P=6.40kN)

Displacement arah-y vertikal,

2015-09-19 05_49_14-Calculix Graphix

Distribusi tegangan plastis kriteria von Mises-Huber,

2015-09-19 05_49_45-Calculix Graphix

Pembesaran gambar,

2015-09-19 05_53_50-rbeamplas2.inp - SciTE

Kondisi beban yg menyebabkan tegangan penampang plastis penuh (P=7.68kN)

Displacement arah-y vertikal,

2015-09-19 05_59_12-Calculix Graphix

Distribusi tegangan plastis kriteria von Mises-Huber,

2015-09-19 06_00_09-Calculix Graphix

Pembesaran gambar dan nilai tegangannya,

2015-09-19 06_02_39-rbeamplas2.inp - SciTE

Penghalusan mesh setinggi balok dibuat dua kalinya,

2015-09-19 06_12_55-Calculix Graphix

Terlihat tidak berbeda jauh, tetap bagian tengah balok dekat plastic neutral axes masih belum mencapai plastis. melihat distribusi tegangan leleh sepanjang balok, kondisi perbedaan hasil FE dgn textbook/perhitungan manual ini dapat disebabkan asumsi atau batasan hubungannya dengan theory Concentrated Plastic Hinges dan Distributed Plastic Hinges seperti yg sya lihat di dokumentasi OpenSees, namun element beam/frames dengan fiber section diperuntukannya untuk analisa cyclic deterioration.

2015-09-19 06_15_38-Calculix Graphix

untuk jenis penampang baja struktural lain nanti dibuat postingan terpisah saja agar halaman tidak terlalu penuh.

Minggu, 02 Agustus 2015

CAE - meshing unstructured quad di SAP2000

beberapa waktu lalu pada artikel lain sejenis ada pengunjung dari luar ( sdr Hadi C.) yg mengharapkan saya menulis step-by step cara meshing pada balok castelled (circular), berikut cara langkah-langkahnya yg sya tempuh serta beberapa percobaan model meshing pada bentuk lainnya sembarang. mementukan suatu joint, pilih lalu lakukan replicate secara radial 2015-08-02 20_00_35-Replicate 2015-08-02 20_01_05-X-Y Plane @ Z=0 buat satu garis (line frames) penghubung dua titik (bagian bawah) lalu ulangi replicate secara radial 2015-08-02 20_03_13-Replicate 2015-08-02 20_04_12-X-Y Plane @ Z=0 garis horisontal dan vertikal sebagai batasan area seperempat lingkaran tersebut, ini dapat dengan mudah menggunakan point snap atau horisontal/vertikal drawing constraint. lakukan pembagian garis tersebut menjadi beberapa segment. 2015-08-02 20_04_43-Divide Selected Frames 2015-08-02 20_04_54-X-Y Plane @ Z=0 membuat sebuah area object (plate) 2015-08-02 20_05_37-X-Y Plane @ Z=0 lalu pilih area object tersebut beserta garis dan point, kemudian meshing object 2015-08-02 20_06_18-Divide Selected Areas 2015-08-02 20_06_47-X-Y Plane @ Z=0 element plate jenis quad yg tidak beraturan (unstructured) dibuat secara otomatis oleh program, kemudian lakukan penghapusan secara manual pada element plate yg tidak diperlukan. 2015-08-02 20_07_49-X-Y Plane @ Z=0

dibawah adalah cuplikan langkah object lain sejenis,


2015-08-02 20_09_39-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_10_18-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_11_01-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_11_28-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_12_21-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_14_33-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_15_08-X-Y Plane @ Z=0


object lain sejenis,


2015-08-02 20_27_00-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_26_43-X-Y Plane @ Z=0 2015-08-02 20_28_17-X-Y Plane @ Z=0 2015-08-02 20_28_59-X-Y Plane @ Z=0


bentuk lain object segi-tiga sembarang,


2015-08-02 21_27_35-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 21_27_18-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 21_29_27-X-Y Plane @ Z=0


bentuk lain object lubang segi-empat sembarang,


2015-08-02 21_30_46-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 21_31_08-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 21_33_27-X-Y Plane @ Z=0


tidak semua object dapat berhasil dibuat meshing quad otomatis oleh program, berikut object yg gagal dibuat walau sudah dilakukan pembagian/partisi tetap saja tidak berhasil.


2015-08-02 20_57_35-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 20_59_14-X-Y Plane @ Z=0


2015-08-02 21_12_02-X-Y Plane @ Z=0


bahkan untuk object sederhana dari segi-enam saja tidak berhasil dibuat automatis oleh program, walau terlihat untuk object tersebut akan dengan mudah dilakukan manual dengan partisi sebelumnya.


2015-08-02 21_44_20-X-Y Plane @ Z=0


mungkin nanti ada waktu akan ditambahkan hasil dari program dedicated mesher seperti GiD atau GMSH untuk object yg gagal tersebut.


*updates


berikut hasil dari program mesher GMSH untuk object yg gagal tersebut diatas, prinsip pemodelannya juga cukup berbeda dgn SAP, dengan program GMSH tidak dilakukan penghapusan hasil quad mesh yg tidak digunakan.


2015-08-03 23_17_46-Gmsh - C__Users_synt_Downloads_gmsh-2.10.1-Windows32_gmsh-2.10.1-Windows_test2.g


2015-08-03 23_09_43-Gmsh - C__Users_synt_AppData_Roaming_untitled.geo


sayang hasil mesh yg memungkinkan diantaranya di export ke ABAQUS format, tidak ada dukungan langsung untuk SAP (setahu sya untuk GiD sudah mendukung). ada yang memungkinkan dijembatani dengan fasilitas import NASTRAN yg tersedia di program SAP, namun sya belum pernah berhasil.


*updates,


jembatan files untuk import dgn NASTRAN agak sulit, berpikir untuk modifikasi file input ABAQUS saya mencari alternatif lain ... back to basic menggunakan input SAP90 namun sudah tidak ada dukungan? malahan import yg disediakan adalah untuk STAAD/GTSTRUDL.


jump sya quick modeling untuk menguji saja intregitas beberapa program tersebut. analisa jenis sambungan tubular truss, meshing dgn GMSH dan lalukan modifikasi file input kemudian import ke SAP.


2015-08-04 19_24_20-Gmsh - C__Users_synt_Pictures_gm2.msh


meshing yg ditentukan jenis linear karena program SAP tidak mendukung element quadratic, hasil mesing masih terdapat sebagian kecil jenis triangle namun ini tidak masalah karena SAP menytediakan untuk jenis element tersebut.


INP files cukup berguna karena adanya hubungan grouping set dari ABAQUS dengan fungsi ... to ... dari GTSTRUDL/STAAD sehingga untuk elemnt yg berbeda properti dapat ditentukan dengan mudah.


tubecon1


sya menerapkan multipoint constraint untuk kemudahan menghubungkan joint yg menerima gaya pembebanan  atau dihubungkan dengan lement frames/beam untuk mereduksi model jika akan dianalisa secara keseluruhan.


tubecon2


dibawah model test lainnya untuk bentuk base plate atau end plate profil tubular, analisa sederhana hanya beban tarik. sebenarnya model dibawah masih memungkinkan from scratch di SAP karena kondisi simetri siklis, hanya untuk test saja.


2015-08-05 21_08_39-Gmsh - C__Users_synt_Pictures_netgen.msh


polebase0


polebase


 modifikasi file *.inp menjadi file *.gti/*.std masih sya lakukan secara manual, mungkin ini perlu program buatan agar dapat secara otomatis mengkonversinya, mengingat software mesher external masih diperlukan karena keterbatasan SAP untuk element shell yang lengkung apalagi pertemuan dua atau lebih profil batang pipa.


karena adanya software tertentu yg belum mendukung element shell triangle, maka sya mencoba membuat ulang yg mirip baseplate diatas from scratch dgn GMSH, hanya sebagian model saja dibuat. stiffener belum di model dan juga belum dilakukan setting untuk distribusi kehalusan mesh (masih uniform default program).


2015-08-06 23_49_37-Gmsh - C__Users_synt_Desktop_ex2.geo 2015-08-06 23_50_38-Gmsh - C__Users_synt_Desktop_ex2.geo


terlihat masih adanya element triangle sebanyak 4 element, kelihatannya daerah tumpuan baut dan ini perlu dirubah dengan cara partisi ulang untuk medapatkan hasil mesh yg full quad.



lainnya nanti juga mungkin sya akan mencoba modifikasi input untuk element solid...