Selasa, 30 April 2024

balok tepi dan gaya torsi pada panel lantai

balok tepi menjadikan kekangan jepit sebagian pada pelat lantai sehingga menerima gaya torsi, biasanya untuk kondisi umum beban hidup merata nilai tersebut cukup kecil dan dapat diabaikan. Kondisi khusus seperti balok tumpuan tangga kemungkinan diperlukan karena terjadi momen tidak seimbang pada kedua sisi tersebut.

.



.

.

ditinjau panel lantai dengan lebar dan panjang adalah 4.0x4.0m menyesuiakan, dimensi balok adalah 20x40cm dan beban hidup yg bekerja sebesar 10kN/m2. Pemodelan yg tercepat adalah dengan bentuk balok pesegi dengan diabaikannya kondisi offset. Solver FE yg digunakan adalah OpenSees terbaru dan menunjukkan beralan cukup cepat dalam penyelesaiannya.

.

.

.

kekangan rotasi pelat bagian tumpuan pastinya lebih kecil dibandingkan dengana model bentuk balok L terbalik namun hal tersebut juga akan sebanding dengan peningkatan kapasitas torsi balok.

.



.


.

dibawah adalah model dan hasil keluaran untuk semua gaya internal balok, tingkatan mesh juga itinjau dan secara umum menunjukkan hasilnya tidak berbeda banyak pada gaya torsi dan lentur. Sedangkan pada gaya geser ada sedikit perbedaan. Terlihat pembagian mesh yg medium dengan nilai berkisar 2.5 kali dari ketebalan pelat sudah mencukupi dengan pertimbangan nilai gaya geser juga diperhitungkan pada jarak sekitar tinggi balok dari muka kolom.

.


.

.

.


.

.

.


.

.


.


.

.

.


.

.

.


.

.



.


.

model tersebut diselesaikan dengan SAP2000 Student Versisons 7.40 dengan data material beton sama yaitu Ec=31476000kPa dan nilai Poisson sebesar 0.2, model balok adalah pesegi.

.

.

.

.

.
.

.
.


.

model berikut mempunyai bentang 4.0x6.0, untuk bentang lebih panjang digunakan dimensi balok 20x50 dengan kapasitas torsi Tch=2.23kN.m (R-beams) dan Tch=3.4kN.m(L-beams)

.


.

.

.

.

.

.


.

.


.

.


.

.

.

.


.

.


.

dan lagi model tersebut diselesaikan dengan SAP2000 Student Versisons 7.40 dengan data material beton sama, model balok adalah pesegi.

.

.

.

.

.

.

.

.

.