1st draft
pemodelan tumpuan diperlukan untuk mewakilkan kondisi sebenarnya, sangat berpengaruh terhadap hasil analisa. akan ditinjau sebagai berikut:
- rigid link (beams) dengan tidak menahan pergerakan warping flens
- rigid link (beams) dengan menahan pergerakan warping flens
- cap plate dan base plate dengan beban dan tumpuan terpusat pada titik center
- cap plate dan base plate dengan dimodelkan adanya kekangan pada titik baut (2bh & 4bh)
- sama dgn model empat dgn tambahan pelat rib setinggi kolom.
adapun tahapan dari profil yg ditinjau adalah dengan penambahan konfigurasi profil sebagai berikut:
1.
beban titik tekuk 0.35tonf pada center, 0.74% tegangan leleh
beban titik tekuk 18.01tonf tidak pada center, 21.81% tegangan leleh
beban titik tekuk 24.16tonf pada center, 29.89% tegangan leleh
beban titik tekuk 44.17tonf pada center, 37.6% tegangan leleh
beban titik tekuk 211.18tonf tidak pada center, 119.8% tegangan leleh (inelastis!)
beban titik tekuk 126.9tonf pada center, 72.0% tegangan leleh
beban titik tekuk 133.07 tonf pada center, 56.64% tegangan leleh
tinjauan lain terhadap kelangsingan batang, model 2 s/d 4 kali dari panjang sebelumnya,
tegangan kritis 0.03% lelah (tekuk elastis)
tegangan kritis 15.3% leleh (tekuk elastis)
tegangan kritis 19.9% leleh (tekuk elastis)
tegangan kritis 19.9% leleh (tekuk elastis)
tegangan kritis 82.29% leleh (tekuk elastis)
tegangan kritis 35.19% leleh (tekuk elastis)
tidak diterapkannya kekangan warping flens pada titik beban dan tumpuan menjadikan ragam tekuk yg terjadi adalah jenis rotasional, ditinjau adanya kekangan warping yg sangat kaku.
.
.
analisa lebih lanjut yaitu inelastic buckling with geometric imperfection.
FE Solver: CalculiX