Minggu, 18 Mei 2025

program scripting alternatif yg juga opensource

.

.

program scripting Python banyak dikenal dan digunakan namun ada pilihan lain yaitu Lua yg merupakan alternatif, kedua bahasa pemrograman scripting tersebut adalah proyek opensource. Instalasi dan IDE sudah diberikan bersamaan pada distribusi Lua for Windows (GitHub), untuk interface menggunakan SciTE (Scientific Text Editor) yg sudah terintegrasi. Jika ingin lebih lengkap dapat menggunakan Lua RT Studio, kelebihan lain adalah dapat membuat file stand-alone executable yg berjenis static lebih kompak, sederhana, stabil dan cepat.

.


.

contoh sederhana adalah sebagai berikut, terlihat mirip dengan Python versi terbaru bahkan lebih sederhana karena tidak perlu mencantumkan definisi import module, penggunaan tanda pangkat juga lebih familiar untuk pemrograman, penentuan nilai integer dan float bukan merupakan suatu keharusan. 

.


.

pilihan lain penggunaan interface untuk pemrograman dengan Lua RT Studio (link) yg terlihat lebih lengkap dan modern tampilannya. Sedangkan pembuatan GUI disediakan library tambahan yaitu IUP Lua (link) yg kemampuannya mirip TKinter pada Python atau WinForm pada IronPython, sekilas terlihat lebih lengkap pada canvas 2D dan 3D OpenGL.

.


.
Apakah Anda tahu bahwa Lua berarti "bulan" dalam Bahasa Portugis? Seperti bulan yang menerangi langit malam, Lua akan menerangi jalan programming Anda! (W3Schools, 2024)
.

.

.

dibawah adalah contoh hasil menjalankan executable, hampir sama dengan kemampuan IronPython namun Lua lebih baik karena dapat dibuat static bukan hanya dynamic. Ukuran file executable juga cukup kecil hanya beberapa ratus kilobyte, hal ini memberikan manfaat saat develop maka proses debugging mencari kesalahan dan memperbaikinya lebih cepat dan setelah dianggap sudah jadi dapat dibuat stand-alone executable untuk kemudahan distribusi dan menghindari perubahan script yg tidak disengaja. 

.

.

kelihatannya juga bahasa pmrograman scripting Lua sudah digunakan di dalam negeri secara resmi dalam modul kuliah seperti oleh Achmad Benny Mutiara (2012) dari Universitas Gunadarma Jakarta. Pada website dari W3 Schools juga menyediakan tutorial dalam bahasa Indonesia (link).

.

.

.

contoh iterasi untuk memenuhi suatu persamaan berikut menunjukkan kecepatan Lua dalam prosesnya, jauh lebih cepat dalam penyelesaiannya jika dibandingkan dgn SciLab.

.

.

pada langkah perhitungan yg panjang seperti desain elemen struktural maka tampilan keluaran output yg secara default berada dibawah mungkin kurang nyaman disebabkan proses scroll yg berulangkali, untuk itu dapat dibuat konfigurasi ulang  posisi disamping kanan dgn cara double click pada sub-windows lalu lakukan drag.

.

.

penentuan variabel dapat dgn satu baris menggunakan chunk atau list sebagai berikut.

.

.

fungsi dasar matematika juga sudah disediakan seperti pemrograman scripting lainnya, diberikan contoh berikut.

.


.

pembuatan file keluaran dalam format text seperti dibawah terlihat berjalan cukup cepat pada Lua, memang kecepatan juga menjadi prioritas developer.

.

.

.

.

sedangkan jika dibutuhkan daftar masukan untuk kemudian digunakan selanjutnya maka perlu dibaca satu persatu baris tersebut,

.

.

.

dalam Lua dapat melakukan perhitungan kombinasi antara nilai float dan string tanpa perlu melakukan konversi terlebih dahulu.

.

.

pembacaaa data masukan dari pengguna secara interaktif dapat dilakukan, sebaiknya diberikan nilai default dari sebelumnya yg tersimpan sehingga pengguna cukup tekan enter jika nilainya tidak berubah.

.

.

pembacaan nilai dari sebuah deret data sering diperlukan pada desain sipil/struktural, untuk itu dapat menggunakan fungsi tabel pada Lua yg bekerja seperti lookup pada spreadsheet.

.

.

kegunaan library plotting 2D yg biasa dibutuhkan sebenarnya tersedia dan terlihat sederhana, namun sya belum berhasil menampilkan terkait dependensi, jika melihat dokumentasi Lua RT Studio terlihat module IUP belum termasuk dalam distribusi dan perlu diinstal terpisah (link)

.


.

karena sudah banyak dikenal dan digunakan maka dukungan untuk operating system lain juga cukup baik, salah satunya untuk android dengan adanya LuaDroid (link) yg dapat digunakan pada smart phone, tablet atau laptop chrome book.

.


.


.



.




.

Sabtu, 19 April 2025

tegangan pada tulangan sengkang akibat pengekangan

fungsi utama tulangan sengkan adalah untuk menahan gaya geser, lainnya adalah untuk tujuan pengekangan beton untuk mecapai daktilitas. Berikut diambil contontoh sederhana untuk mengetahui besarnya tegagan yg terjadi dgn berbagai model material beton. Digunakan mutu beton fc = 31MPa, baja tulangan poko fy = 400MPa, dan sengkang fys = 240MPa

.



.


.

materiial beton dan baja linear elastik.

.


.


.


.


.

materiial beton Compression_Only dan baja linear elastik.

.


.


.


.



.

materiial beton Compression_Only dan baja elastoplastik dgn strain hardening

.


.


.


.



.

materiial beton MohrCoulomb dan baja elastoplastik dgn strain hardening

.


.


.


.


.

solver CalculiX gagal mencapai konvergensi untuk penerapan beban defleksi sebesar 1.0mm (hanya sekitar separuhnya), gaya reaksi tumpuan memang kelihatan cukup besar yaitu 1279kN dengan penampang seluas 20x20cm maka nilai Pn=1240kN (0.8*Pn=992kN). Ketidakberhasilan solver ini memang menunjukkan kolom telah gagal akibat tekan, berdasarkan grafik dibawah batas beban defleksi sekitar 0.4mm

.


.

dilakukan analisa ulang sesuai kriteria diatas, solver cukup cepat mencapai konvergensi dan beban masih memnungkinan ditingkatkan lagi. Sebagai gambaran kondisi ini menunjukan tegangan tulangan sengkang akibat pengekangan sekitar 10% tegangan lelehnya.

.


.


.



.


.


.


.

dengan model material beton plastisitas Mohr Coulomb adanya pemisah jarak antara tulangan pokok dan sengkang tidak menimbulkan masalah numerik pada CalculiX. Penggunaan material lanjut dengan libraray TFEL/MFront untuk model material plastisitas beton yg lain seperti Drucker-Prager with Cap atau tahap kerusakan (damage) seperti  Mazars dan Fichant La Borderie jika diperlukan untuk mempelajari lebih teliti ampai pola retak.

.


.


.


.


.


.


.

diatas menunjukan hasil penggunaan material plastisitas model dari Drucker-Pragger with Cap yg lebih teliti karena daerah tarik dibatasi kapasitasnya. Ada perbedaan pada hasil keluaran yg lebih rendah, untuk itu beban defleksi yg sebelumnya hanya sebesar 0.475mm perlu ditingkatkan, memang banyak diketahui material model Mohr-Coulomb sering menimbulkan masalah karena bidang runtuk tiga dimensinya yg mempunyai sudut pada bentuk octagonal, metode lain dikembangkan adalah penghalusan atau smoothing untuk menghindari keadaan tersebut. Hasil dgn model lain yaitu damage dari Fichant La Borderie dgn paramater yg belum disesuaikan mesh, ditetapkan beban defleksi sebesar 0.75mm namun tidak mencapai konvergensi.

.


.


.


.


.


.


.


.

walau tidak mencapai konvergensi namun hasil kondisi terakhir iterasi yg berhasil yaitu pada tahap 35 dapat membantu memberikan gambaran, beban sebesar 1277.6kN maksimum, distribusi retak dari tingkat kerusakan damage scale atau index kurang realistis dsebabakan faktor pengaruh mesh yg belum menyesuaiakan, kendala lain biasanya model ini digunakan untuk mesh hexahedral yg berukuran hampir seragam untuk mencapai akurasi.

.