Kamis, 20 Februari 2025

analisa penampang baja berdinding tipis dgn elemen shell

.



.

sudah banyak diketahui bahwa untuk penampang baja yg compact maka rumus pendekatan mengenai kapasitas darai peraturan baja sudah cukup baik, namun untuk penampang yg tipis, pipih atau slender masih terdapat selisih berarti dan menjadikan penelitian berlanjut untuk itu. Kebanyakan laporan penelitan untuk ini adalah hasil uji laboratorium fisik dan juga perbandingaanya dengan program elemen hingga nonlinear seperti Abaqus dam Ansys, elemen yg digunakan adalah 2D linear shell dengan empat node, sedangkan jumlah integrasi point pada ketebalan pelat dapat ditentukan oleh pengguna. Formulasi dari program elemen hingga komersil tersebut adalah pengembangan dari jenis klasik atau konvensional. CalculiX secara langsung melakukan pendekatan yg berbeda, elemen 2D shell dilakukan expansi terhadap sumbu normal menjadikan elemen solid 3D dan penerapan constraint pada tumpuan, beban maupun kondisi tertentu seperti pertemuannya. Kekurangan pada jumlah elemen pada ketebalan yg hanya satu dilakukan perbaikan dengan fungsi composite menjadikan berlapis sehingga jumlah integrasi point juga bertambah duakali lipat dari lapis yg ditentukan. Pengalam sya pribadi menggunakan elemen shell di CalculiX menunjukkan bahwa pembuatan berlapis tersebut bukan hanya saja meningkatkan ketelitian namun juga menghindari locking karena deformasi besar. Hal khusus yg perlu diperhatikan pada model elemen shell adalah penentuan kekangan translasi dan rotasi yg perlu diterapkan pada sumbu lokal ditentukan userm baik itu untuk sistem koordinat cylinder maupun rectangle, times increment juga perlu dibuat lebih halus dan rapat.

berikut adalah beberapa analisa penampang baja berdiding tipis, analisa yg ditinjau adalah deformasi besar dengan palstisitas material, ketidak sempurnaan geometri diambil dari salah satu bentuk ramasih gam tekuk eigen. Hasil running di solver CalculiX menunjukan jenis analisa rumit dan kompleks kondisi leleh penuh ini masih cukup mudah dan cepat mencapai  konvergensi, menarik untuk dibandingkan dengan model elemen solid secara langsung walau diperkirakan model elemen shell lebih effektif terkait jumlah node dan element.

keterbatasan lain untuk analisa jenis ini pada CalculiX adanya algoritma solver yg didukun saat ini hanya Newton-Raphson, sedangkan Riks yg ada pada Abaqus belum tersedia. Namun hal tersebut bukanlah kendala berarti untuk baja struktural karena post buckling kurang menjadi perhatian, wal terjadinya tekuk sudah menjadikan indikasi kegagalan elemen atau komponen struktural. Hal lain adalah penerapan beban adalah gaya kurang baik dalam mencapai konvergensi, namun penerapan beban adalah defleksi masih dapat digunakan. Kurva kapasitas yg biasanya dibuat hubungan beban gaya dan defleksi atau rotasi dibuat dari hasil keluaran rekasi tumpuan atau gaya penampang pada permukaan penampang terhadap rekaman deformasi suatu titik atau node.

.


.


.


.


.


.


.


.


.


.


.



.


.



.


.


.



.

0 komentar:

Posting Komentar