.
.
pada masa awal dan menengah program analisa dan desain struktur tidak menyediakan integrasi atau menjembatani dengan program CAD, yg diartikan gambar struktural seperti denah/layout dan portal dilakukan secara manual sehingga beban kerja drafter cukup berat bahkan diperlukan jumlah tenaga yg banyak. Sebenaarnya untuk mempercepat itu semua masih dapat dilakukan secara otomatis walau dengan dedikasi perangkat tambahan khusus buatan sendiri dan hanya untuk kepentingan internal Hal yg dilakukan tahap dasar adalah membaca koordinat dari nodes, element balok/kolom yg menghubungkannya, penampang profil yg digunakan dan kekangan tumpuan nodes untuk pondasi. Kebanyakn program CAD menyediakan bahasa scripting untuk tujuan tersebut, bahkan dapat lebih rumit seperti detailing pembesian balok, kolom dan pondasi untuk struktur beton dan sambungan baja dan kebutuhan material. Hal tersebut memungkinkan karena kesemuanya mengacu pada gaya internal elemen dan reaksi tumpuan atau ujung nodes suatu element.
.
.
saat ini sya memberikan contoh sederhana dengan bantuan spreadsheet atau disebut pseudo-code tanpa melibatkan bahasa programming yg rumit. Hanya penggunaan aritmetika dasar dan manipulasi string biasa agar mengikuti ketentuan bahasa scripting CAD yg digunakan, lainnya yg banyak digunakan adalah fungsi LookUp. Pemindahan data teks keluarn program analisa struktur ke spreadsheet yaitu dengan fungsi paste-special.
.
.
jika program analisa struktur mendukung export ke format XML, maka akan banyak membantu tanpa perlu secara manual dan perbaikan editing.
.
.
.
agar dapat terlihat pada tampilan layar maka Point Display perlu ditampilkan dengan object representasi misal dengan tanda 'X' atau lainnya.
.
.
Data nodes atau joint diperlukan untuk digambar agar dapat mendetksi adanya pertemuan dengan balok utama dan sekunder arah melintang pada portal atau posisi adanya kolom pada suatu denah/layout balok lantai. Pemberian simbol dan tulisan pada nodes terkekang diperlukan untuk mengetahui posisi adanya tumpuan pondasi di lokasi tersebut. Pemberian keterangan data teks untuk profil penampang pada suatu elemen diperlukan untuk penggambaran portal dan denah serta menjaga konsitensi antara model analisa struktur dan gambarnya.
.
.
.
.
.
.
.
semua perintah script penggambaran object dapat disatukan dan disimpan dalam format ECMAscript (JS) lalu dilakukan panggilan eksekusi dengan pilihan menu Misc > Development > Run Script atau shortcut 'XC' pada program QCAD.
.
.
.
perbaikan metode penggambaran dengan adanya pemisahan layer untuk kemudahan editing lanjut dan juga pemutaran teks berdasarkan sudut dari dua buah titik pada suatu garis.
.
.
.
hasil object titik atau point, garis atau line dan lingkaran serta teks yg telah berhasil dibuat dan ditampilkan dapat dikelompokan menjadi layer dengan nama khusus dan disimpan, untuk kemudian digunakan sebagai gambar acuan (Underlay) pada saat penggambaran denah (layout) balok struktural atau portal (frames) suatu gedung.
.
.
gambar acuan awal dimensi pondasi atau kebutuhan jumlah tiang pancang serta pembesian tullangan pokok dan sengkang untuk komponen balok dan kolom juga dapat dibuat. Hal tersebut memungkinkan karena kemampuan membaca gaya reaksi tumpuan serta gaya internal elemen balok (N, V, M, T).
.
.
.
.
.
memungkinkannya proses automatisasi seperti yg sudah dijelaskan membuat banyak pengembang (developer) menyediakan feature sampai dengan keluaran gambar denah/layout, portal frames dan detail pembesiar berikut bar bending schedule dan daftar kebutuhan material. Program jadi yg ada diantaranya adalah CSIxCAD untuk SAP2000 dan ETABS, TEKLA Structural Designer, Prota Structure, SANSPro dll mungkin. Hal tersebut merupakan tahapan akhir yg penting untuk otomatisasi karena perubahan desain walaupun sebagian (konigurasi atau spesisikasi beban) akan berakibat penggambaran ulang keseluruhan. Bahkan konsultan perencana dulu akan menentukan charge hampir lipat untuk gedung yg sama jika ada revisi berlebih.