penyebaran distribusi beban lantai satu arah (one way) dan dua arah (two ways) yg diterapkan pada balok portal sangat membantu dalam mereduksi model, namun dalam perhitungannya digunakan pendekatan dam penyederhanaan serta asumsi. Telah diketahui dari postingan sebelumnya prinsip daari metode penyebaran tersebut adalah dengan membagi nilai sudut keduaa tepian diantaranya, kemudian untuk distribusi merupakan perkalian dari beban merata perluasan dengan panjang batasan tegak lurus baloknya. Berikut gambar dan model diawah ini untuk kondisi lain yg belum dibahas dan mungkin ditemui dalam tahap perencanaan, perbandingan sama dengan sebelumnya yaitu pemodelan pelat lantai dengan elemen shell. Model tersebut diantaranya mengenai tumpuan sisi lain yg lebih kaku misal dinding geser, pengurangan akibat bukaan, balok pembagi atau sekunder, bentuk poligon sisi yg lebih dari empat, kombinasi panel segiempat dan segitiga, balok lengkung, dll.
.
(source: SCIA Engineer)
.
ditinjau sebuah panel lantai beton bertulang dengan panjang 4.5x7.0m, dimensi balok 20x40cm dan 25x50cm, beban merata sebesar 10kN/m, dimensi bukaan atau void 0.5x2.75m
.
.
.
.
.
.
.
hasil dengan pemodelan pelat tebal 0.12m (12cm) ditampilkan berikut, terlihat hasilnya agak berbeda dengan asumsi distribusi beban dua arah, sisi balok yg bertemu bukaan menunjukkan momen positif lapangan yg lebih besar nilainya, gaya geser juga terlihat kecil dan ini kelihatananya perlu perbaikan atau penghalusan mesh. Digunakan solver OpenSees pada NextFEM Designer, jenis balok adalah elasticBeamColumn dengan mengabaikan deformasi geser.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
hasilnya setelah penghalusan mesh sebanyak dua kali lipat sebelumnya menunjukkan momen positif lapangan tidak banyak berbeda namun untuk gaya geser tidak demikian.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(source: SCIA Engineer)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
(source: SCIA Engineer)
.
.
.
.
(source: S-FRAME)
.
.
(source: StackExchange discussions)
.
.
(source MIDAS Gen)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
panel lantai dengan adanya balok anak (sub-beams) pembagi atau sekunder (secondary beams) agak berbeda prinsip dengan perencana terdahulu, sesuai diskusi sya dengan senior pada waktu itu: jenis baok anak pembagi ini masuk kategori struktur sekunder, perilakunya tidak berpengaruh besar terhadap portal keseluruhan. Analisanya dilakukan terpisah, beban pada balok anak pembagi diasumsikan satu arah kecuali jenis grid atau menyilang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
pada model dengan adanya balok anak pembagi terlihat hasil dari balok utama hampir sama pada kedua metode, namun cukup selisih banyak pada balok anak pembagi itu sendiri.Lajur tengah momen pelat (middle strip) juga menunjukkan bernilai positi semua sepanjang lajur yg mana ini tidak terdapat asumsi pelat dengan tumpuan menerus pada balok anak pembagi.
.
.
(source MIDAS Gen)
.
.
.
.
.
.
(source MIDAS Gen)
.
(source MIDAS Gen)
.
.
(source: Eng-Tips discussions)
.