Senin, 26 Juni 2017

belajar kepada ahli secara cuma-cuma(?)



.

kata cuma-cuma atau gratis (free) sudah terbentuk dipandang kurang atau berkonotasi negative, misal tidak mau modal dan usaha padahal seharusnya tidak selalu seperti itu apalagi dunia pendidikan dan pembelajaran atau perangkat lunak, masalahnya terletak pada pendanaan dan tujuan kepentingan (gains and rewind). seperti yg dilakukan AISC menyediakan materi kursus cuma-cuma di channel YouTube dan website resminya namun untuk sertifikasi profesionalisme akan dikenakan biaya karena menyangkut jenjang karir dan penghasilan.



.

media pembelajaran saat ini sudah berkembang demikian pesatnya dengan adanya koneksi internet yg cepat & murah, banyak rujukan sumber pembelajaran seperti (report, lecture notes, software, presentation, etc) yg disediakan oleh para ahli yg sudah dulu mempelajari lebih dalam mengenai bidang struktur thd topic yg dibahas. sayangnya bukan dalam Bahasa Indonesia karena memang para peneliti terdahulu itu berasal dari Negara luar, mungkin di dalam negeri juga sudah ada namun kurangnya keterbukaan akses akan publikasi yg menjadikan kurang cepat diterima oleh pemerhati/peneliti lain.



.

sedikit berbagi cerita beberapa tahun lalu sya pernah berkunjung kesebuah forum/blog dimana sedang membahas tentang stabilitas balok-kolom baja (P-delta effects), berdasarkan penelitian pribadi study pustaka dari buku rujukan dan berbagai laporan penelitian di luar hal tersebut sudahlah lama. disitu sya hanya menyampaikan secara history saja (given respect to previous researcher) serta penekanan batasan pada kolom baja bergoyang atau tidak terkekang (sway frames) sedangkan untuk kolom braced frames belum dapat secara langsung diterapkan otomatisasi pada program komersil yg ada, namun disanggahnya bahwa itu adalah baru yg terbukti dgn diadopsi oleh codes atau peraturan perencanaan saat ini (2015).


.



menilik sejarah analisa analisa orde-dua struktur rangka baja yg sya dapatkan dari study pustaka, sudah ada dimulai dari tahun 1985 oleh Goto & Chen (screenshot #1). namun sya lihat dalam laporannya belum mencakup pengaruh ketidak sempurnaan geometris dan inelastic material serta tegangan residu awal. penelitian berlanjut dan terus dikembangkan sampai sepuluh tahun berikut dibawah ini,


.


screenshot berikut menunjukkan bahwa metode analisa desain langsung untuk portal baja yg diadopsi peraturan AISC 2005 (Appendix) sudah lebih dulu dipelajari dan ditempuh validasi oleh Kim & Chen di tahun 1995 (screenshot #2 & #4) dan mungkin peneliti lainnya, berkisar sepuluh tahun yg lalu. sedangkan peraturan dalam negeri baru dua puluh tahun kemudian yaitu di tahun 2015.



.

metode perhitungan matrik kekakuan untuk analisa orde-dua untuk elemen balok-kolom bahkan sudah ada lebih awal dari buku tulisan Przemieniecki (screenshot #3)di tahun 60-an walau ini agak berbeda dgn Chen & Ziemian yg menggunakan stability function kerena jangkauannya terhadap pengaruh inelastisias metarial pada penampangnya.




.

agak bingung karena itu datang dari statement yg dipandang ahli struktur baja di Indonesia, daripada berujung debat tanpa rujukan dan pembuktian hanya opini ya sya akhiri saja tidak lanjutkan. sya lakukan tersebut saat penulis mengabaikan matrik kekakuan geometri struktur yg mana ini berdasarkan pemahaman sya adalah hal penting dalam perhitungan orde-dua dan biasa digunakan pada program analisa struktur modern saat ini seperti SAP/ETABS, STAAD, RAM, Dlubal dan OpenSEES walau sebagian software struktur lain menggunakan fictitious lateral method (RISA) dan stability functions (Robot, Mastan). belakangan setelahnya saya lihat penulis tsb melakukan penelitian namun sya lihat tidak merujuk penelitan yg sudah ada diluar, reinventing the wheel? I don't think so. pengalaman tersebut menunjukan bahwa setiap statement atau pendapat dari seorang yg dianggap ahli sekalipun tidak mutlak kebenarannya dan perlu menelusuri sendiri dari sumber aslinya walaupun itu bukanlah perkara yg mudah.



.


diatas adalah updates metode analisa dari SAP2000 dgn matrik kekakuan geometri dibandingkan dgn metode advanced yg menggunakan stability function oleh Thai di tahun 2012 (screenshoot #4 & #5) yg mana sya sampaikan pada blog penulis yg dimaksud diatas: pada kasus kedua belum diterapkan otomatis oleh program perlu manual (adjust). Hal lain yaitu saat benchmark 3D steel frames (sway) thd pengaruh inelastic material  dan nonlinearitas geometri (ultimate) program SAP2000 tidak digunakan karena keterbatasannya melainkan menggunakan program ABAQUS.




.

sedangkan rujukan aslinya dari De Souza (2000) penelitian dan laporan untuk mengimplementasikan kodenya pada program OpenSEES. Algorithma dari setiap pembuat program analisa struktur (developer) program komersil memang rumit terkesan blackbox namun bagi saya sebagai pengguna program (user) adalah perlu mengetahui untuk menjangkau batasan cakupannya agar saat menempuh benchmark dan validation dapat setara atau lebih teliti/akurat.




.

dan selanjutnya metode perencanaan yg sudah dan terus diteliti adalah metode "Advanced" memperhitungkan inelastic material dan nonlinearitas geometry secara langsung, terlihat itu juga sudah cukup lama namun belum diadopsi oleh peraturan codes AISC mungkin dikedepannya akan masuk juga dalam appendix. namun sya pribadi belum kesitu walau beberapa software yg ada saat ini sudah capable, karena alasan waktu lebih diutamakan untuk mempelajari pengaruh tingkat kekakuan sambungan baja terhadap perilaku portal keseluruhan yg mana hal tersebut perlu diperhitungkan menurut peraturan atau codes.




.

mengenai materi pembelajaran banyak sekali presentasi lain yg disediakan oleh AISC, jika ingin mempelajari lebih lanjut dapat berkunjung ke personal website penyampai yg memang ahli tersebut, akan banyak ditemukan dokumentasi pendukung atau setidaknya rujukan. belajar itu bukan hanya dari opini perorangan saja yg disampaikan pada sebuah forum atau blog! tidak terkecuali sya.