Selasa, 12 Desember 2023

menghindari kekangan berlebih pada model shell simetris

khusus untuk penggunaan shell element di CalculiX, penerapan kekangan tumpuan yaitu pada sistem koordinat lokal. Jika tidak ditentukan oleh user maka akan digunakan sama dengan koordinat global. Kendala akan terjadi jika tepi tumpuan dengan lengkungan sembarang tidak mengikuti sistem rectangular atau cylindrical. Dibutuhkan penentuan definisi khusu setiap node titik yg ada, hal tersebut biasanya dihindari. Beberapa solver FE lain mungkin dapat mendeteksi koordinat lokal node pada element shell berdasarkan normal bidang plane elemen tersebut. 

.


.

Sebagai contoh pelat tebal simetris diatas, untuk menghindari kekangan berlebih tanpa menerapkan definisi sumbu lokal oleh user. Setidaknya dibutuhkan 6 (enam) kelompok tepian, dua diantaranya kelompok node pada seperempat tekukan radius. Walaupun pendekatan model diatas tidak sepenuhnya benar dan tepat karena adanya pengabaian kekangan pada daerah tekukan namun sudah dapat mengurangi kekangan berlebih dan memberikan hasil keluaran yg masih dapat berguna. 

.


.


,


,

untuk memghindari keharusan pererapan kekangan pada koordinat lokal secara manual dan benar dapat menghindari model simetris dengan artian dibuat model penuh atau cara lain dengan melakukan konversi model dari elemen shell menjadi element solid. Penerapan beban yg sebelumnya tepian shell menjadi permukaan solid perlu dibuat sebanding juga.

,


.


,


.


.


,

jika dibandingkan dengan model sebelumnya, terlihat tidak terjadi kekangan berlebih atau over-constrained dan hasilnya menunjukan kemiripan serta masih dapat digunakan. Selanjutnya perlu perbandingan dengan elemen shell classic dari solver FE lain seperti OpenSees. Jenis element dan mesh yg digunakan perlu sama agar sebanding. 

.



.


.


.

CalculiX juga mempunyai jenis elemen shell classic US3 dan penerapan kekangan rotasi dua arah sekaligus tidak menyebabkan berlebihan.

.


,


.



.


.



.


.


.


.


.


.

Senin, 04 Desember 2023

uji komponen tekan sederhana dengan bantuan FE

.


.

 uji tekan diperukan untuk mengetahui perliaku komponen seperti kolom, hal yg paing sederhana adalah terhadap beban tekan murni. Jika material batang yg digunakan adalah jenis logam seperti besi baja, stainless atau alumunium maka dominasi kegagalan ditentukan oleh regangan plastis dan tekuk lokal atau global.  Analisa nonlinear jenis ini cukup rumit dan sering terkendala konvergensi jika beban yg diterapkan terlalu besar, atau tidak terdeteksi kegagalan jika sebaliknya yaitu beban terlalu kecil.  Hal yg paling memungkinkan ditempuh adalah melakukan estimasi dengan rumus yg mendekati seperti peraturan baja, namun terkadang bahkan sering ditemui benda yg akan diuji tidak tercakup. Untuk ini perlu dilakukan bertahap yaitu anaisa tekuk elastis (eigen buckling) sebagai perbandingan awal, kemudian anaisa tekuk nonlinear yg memasukan pengaruh plastisitas dan deformasi besar. Tahap analisa noninear pertama diterapkan dengan beban defleksi sekitar empat kali ketebalan, setelah ditinjau regangan plastis dan perubahan bentuk penampang hubungannya dengan tekuk pada tahap incremental beban. Ketidak sempurnaan penampang perlu dimodelkan berdasarkan hasil analisa ragam getar dengan nilai capaian seperseeatus tinggi penampang, untuk pengaruh tegangan residu dapat juga dimodelkan secara implicit dengan reduksi nilai moduus elastisitas baja untuk pertimbangan kecepatan modelisasi.

.



.


.



.



.



.


.


.

terlihat untuk komponen uji diatas kriteria kegagalan material akibat regangan plastis berlebih terjadi terlebih  dahulu dibanidng tekuk lokal dgn kriteria deformasi maksimum adalah sebesar dua kali ketebalan. Setelah diketahui maka selanjutnya dilakukan estimasi beban secara konservatif dengan assumsi material adalah elastis. Hal ini dimaksudkan agar penerapan beban tidak terlalu kecil sehingga grafik beban dan defleksi hubungannya terhadap stabilitas dapat terjangkau nantinya. Grafik mengenai stabilitas akan terlihat saat penambahan beban incremental sedikit saja menunjukan deformassi yg besar.

.


.

untuk analisa tekuk linear (eigen buckling) sya gagal pada solver CalcuiX, kelihatannya disebabkan model elemen shell dan perlu modeling ulang dengan elemen solid dan setidaknya empat lapis jenis linear atau dua lapis jenis quadratic pada ketebalan. Kekangan  rotasi pada tepian penampangtidak dapat diterapkan, sehingga perlu di non-aktifkan terlebih dahulu. Hasilnya menunjukkan ragam tekuk pertama terjadi pada tekuk sisi badan dan nilainya berkisar mendekati dengan estimasi perhitungan diatas, sehingga acuan besaran tersebut dapat juga digunakan sebagai beban yg akan diterapkan pada analisa tekuk non-linear.

.


.

.


.

Study atau observasi mengenai pengaruh ketidak sempurnaan geometri juga dapat ditempuh dengan mudah, hanya perulangan analisa saja yg diperlukan. Kemudian dari hasil banyak tinjauan tersebut diambil yg terkecil sebagai batas bawah (lower bound).


.


.


,


.


.


.


.



.

Sabtu, 25 November 2023

pemodelan FE ulang yg ada sebagai pembelajaran

saat ini sya ingin sedikit mengulas tentang kegunaan pemodelan FE ulang sebagai pembelajaran dan latihan. Model FE yg digunakan adalah permasalahan struktur baja terutama mengenai sambungan berasal dari jurnal yg ada dan dapat diakses bebas. Maksud dari hal tersebut bukannya mencari sesuatu yg sudah diketahui, namun selain mengetahui lingkup masalah dan kesimpulan dari jurnal tersebut keadaan lainnya adalah diperlukan untuk kondisi lain pengaruh variable tertentu misal geometri dan pembebanan (parametric study). Setiap program FE mempunyai kemampuan yg berbeda dan biasanya dalam hal meshing,  dan nonlinearitas material selain itu pemilihan penggunaan element shell atau solid, model las, baut dll. Hal tersebut yg kemungkinan menjadikan perbedaan yg  dapat berguna untuk pembelajaran atau latihan, pemahaman dan olah kemampuan karena dituntut untuk remodeling CAD dan meshing serta review ulang (pararel checking) atau perbaikan (refined models) misal dikarenakan model sebelumnya yg ada terlihat kurang teliti dan penyederhanaan beberapa keadaan.

.


(source : Jon K. Lindsey, HNTB (Kansas City) and  LUSAS, 200x)

.

Dalam simulasi atau pemodelan elemen hingga diperlukan beberapa tahap dan yg paling awal serta utama adalah definisi geometry(CAD) dan pembagian pias (meshing) selanjutnya penetapan material dan kondisi batas (beban. tumpuan, kontak).  Berikut beberapa jurnal dalam format PDF yg terlihat cukup menarik untuk dilakukan pemodelan ulang untuk tujuan latihan atau pembelajaran tersebut. Sekalian juga dibuat sebagai daftar bahan bacaan mengenai struktur baja kuhusunya pada sambungan.

untuk tingkatan kerumitan model sederhana sampai menengah, sya biasanya dalam modeling CAD dan meshing automatis tetrahedral serta dasar penerapan masalah serta proses running solver sampai selesai membutuhkan waktu kurang dari satu jam. Namun kali ini meshing yg akan dicapai adalah jenis hexahedral sehingga diperkirakan membutuhkan waktu lebih pada tahap awal.  Meshing jenis hexahedral mempunyai kelebihan dibanding tetrahedral otomatis yaitu pada komponen tipis hubungannya dengan penentuan jumlah pias elemen pada ketebalan.


  • Finite Element Analysis of Structural Steelwork Beam to Column Bolted Connections, Jim Butterworth (1999) link
  • A Refined  Finite Element Model for Tee-stub and End-plate Steel Connections, O. Bursi, J. P. Jaspart (1995) link
  • Critical Stress Assessment In Angle To Gusset Plate Bolted Connection By Simplified Fem Modelling, W. Siekierski (2009) link
  • Analysis of Gusset Plate of Contemporary Bridge Truss Girder, Wojciech Siekierski (2016) link
  • Stability of Extended Shear Tab Connections, B. Victoria, D. Robert , and C. Logan (2017) link
  • Analytical Studies of Full-scale Steel T-stub Connections Using Delicate 3D Finite Element Methods, Jong Wan HU, Dong Keon KIM,  Roberto T. LEON  and Eunsoo CHOI (2011) link
  • Predicting yielding of gusset plates in seismic frames using finite element modelling, D. Court-Patience & M.R. Garnich (2020) link
  • Shear Behavior of Panel Zone Considering Axial Force for Flanged Cruciform Columns, Sarfarazi, S., Saffari, H. and Fakhraddini, A. (2020) link
  • Damage Evaluation of T-Stub Connected to Hollow Section Column Using Blind Bolts under Tension, Xin Bu, Shixiang Xiao, Zhanjing Wu, Xiaolu Li and Xinwu Wang (2023) link
  • A Study on the Application of Two Different Material Constitutive Models Used in the FE Simulation of the Cyclic Plastic Behavior of a Steel Beam-Column T-Stub Connection. Wei Wang , Chenchen Zhang , Zeshen Li ,  and Xuehong Gan (2021) link
  • Seismic performance of box-plate, box-plate with UNP, box-plate with L-plate and ordinary rigid beam-to-column moment connections , A. Shishegaran , A. Amiri, M. A. Jafari (2018) link
  • Elastic Web Buckling Stress and Ultimate Strength of H-Section Beams Dominated by Web Buckling, Jiaxing Ma, Tao Wang , Yinhui Wang, and Kikuo Ikarashi (2020) link
  • Bolted Connection of an End-Plate Cantilever Beam: The Distribution of Operating Force, Simon Oman, Marko Nagode (2017) link
  • Simulating the Structural Response of a Preloaded Bolted Joint, Norman F. Knight, Jr, Dawn R. Phillips, Ivatury S. Raju (2008) link
  • Performance of extended end-plate bolted connections subjected to static and blast-like loads, Ahmed A. Osman & Sherif A. Mourad  (2021) link
  • Finite-Element Analysis of High-Strength Steel Extended End-Plate Connections under Cyclic Loading, Tao Lin, Zhan Wang, Fangxin Hu, Peng Wang (2022) link
  • Hysteresis Envelope Model of Double Extended End-Plate Bolted Beam-to-Column Joint, Paulina Krolo and Davor Grandić (2021) link
  • Experimental Test of Circular Hollow Sections Solid Flanged Splice, Ahmed M.Ibrahim, Tamer H.Radwan, Sherif A.Ibrahim, Abdelrahim K.Dessouki (2020) link
  • A Review of the T-Stub Components for the Analysis of Bolted Moment Joints, Giovani Jesus Berrospi Aquino, Ana María Gómez Amador, Jorge Hernan Alencastre Miranda, and Juan José Jiménez de Cisneros Fonfría (2021) link
  • Numerical Study on Ultimate Behaviour of Bolted End-Plate Steel Connections, R. E. S. Ismail, A.S. Fahmy, A. M. Khalifa. Y. M. Mohamed (2015) link
  • Numerical Study on the Behaviour of Reduced Beam Section Presence in Rectangular Concrete Filled Tubes Connection, A R Amalia,, B Suswanto, H Kristijanto , D Irawan (2017) link
  • The Guidelines for Modelling the Preloading Bolts in the Structural Connection Using Finite Element Methods, Paulina Krolo, Davor Grandić, and Mladen Bulić (2016) link
  • Seismic Behavior of Extended End-Plate Connections Subjected to Cyclic Loading on the Top-Side of the Column, Liang Luo, Jiangui Qin, Dongzhuo Zhao and Zhiwei Wu (2020) link
  • Non-Linear Analysis of Bolted Extended End-Plate Steel Beam-To Column Connection, Cut Ainul Mardziah Amir, Redzuan Abdullah (2016) link
  • Bolt Pre-tension Effect on Performance of Bolted Extended End-plate Moment Connections under Cyclic Loading, H. Noferesti, M. Gerami (2022) link
  • Effect of prying action forces on design method of rigid bolted connections with circular end plate, Mohammad Reza Farajpour (2017) link
  • Load–deflection behavior of thin-walled plates with multiple bolts in shearing, Y.C. He,Y.C.Wang (2012) link
  • Seismic Performance of an Exterior Joint between a Square Steel Tube Column and an H-Shape Steel Beam, Yongle Lin, Xinwu Wang, Jian Gong, Shuren Wang, Haisu Sun  and Huanhuan Liu (2023) link 
  • Experimental and Numerical Study on Cold-formed Steel Built-up Box Beams, Bunya Chea, Taweep Chaisomphob, Wasan Patwichaichote, Eiki Yamaguchi (2017) link
  • Nonlinear Finite Element Analysis to Evaluate Lateral Torsional Buckling Moment of Elliptical Cellular Steel Beams, Kitjapat Phuvoravana and Phattaraphong Ponsornb (2017) link
  • Behavior of Extended End-Plate Steel Beam to Column Connections, Kamal Al Fakih, Siew Choo Chin and Shu Ing Doh (2018) link
  • Numerical Analysis of Hybrid Steel Beams with Trapezoidal Corrugated Web Nonwelded Inclined Folds, Yasir M. Alharthi , Ibrahim A. Sharaky , and Ahmed S. Elamary (2021) link
  • Connection of a Steel Column Base Plate: Mechanical Behavior and Stiffening Effects, Benyelles Chemseddine Mehdi, Nadir Boumechra, Abdelghani Missoum, Abdelhamid Bouchaïr (2023) link
  • Determination of the base plate stiffness and strength of steel storage racks, Benoit P. Gilbert, Kim J.R. Rasmussen (2011) link
  • Analytical Approach of Anchor Rod Stiffness and Steel Base-Plate Calculation under Tension, Tsavdaridis, KD, Shaheen, M, Baniotopoulos, C et al. (2016) link
  • Studying the Behaviour of Base Plates with High Degree of Rigidity, M. R. Shafieifar & S. V. Khonsari (2012) link
  • Analytical and experimental studies on the seismic response of steel column bases, Fahmy Mohamed, Stojadinovit Boiidar, Goel Subhash C. (1999) link
  • Finite Element Analysis Of Plastic Bending Of Cold-Formed Rectangular Hollow Section Beams, Tim Wilkinson, Gregory J. Hancock (1999) link
  • Numerical Analysis of Square Hollow Column-Beam Connections by Abaqus, Moussa Twizere, Kıvanç Taşkin (2021) link
  • Numerical Model for Analysis of Compact and Slender Hybrid Steel Beams Subjected to Bending, Caroline Martins Calistoa,, Ana Lydia Reis de Castro e Silva, Rodrigo Barreto Caldas, Hermes Carvalho (2023) link
  • Flexural Capacity of Locally Buckled Steel I-Beams Under Moment Gradient, Amin Mohebkhah1, Behrouz Chegeni (2013) link
  • Spatial Numerical Simulation of Locally Corroded Steel Plate Girder with Various End Panels, Nauman Khurram, Usman Akmal, Fatima Azhar, Abdelatif Salmi, Asif Hameed, Hiroshi Tamura, and Abdullah Mohamed (2022) link
  • Linear and Nonlinear Buckling and Post Buckling Analysis of a Bar with the Influence of Imperfections, Stipica Novoselac, Todor Ergić, Pavo Baličević (2012) link
  • Buckling Analysis of Cruciform Column using Universal Beam Section, Anis Saggaff, Shek Poi Ngian , Mahmood Md Tahir , Arizu Sulaiman , Wong Kah Leong (2007) link
  • Buckling, Post-Buckling and Strength of Cruciform Columns, P.B. Dinis,  D. Camotim (2011) link
  • Global Buckling Investigation of the Flanged Cruciform H-shapes Columns (FCHCs), Linfeng Lu, Di Wang, Zifan Dai, Tengfei Luo, Songlin Ding and Hanlin Hao (2021) link
  • Behaviour, Finite Element Modelling and Design of Cruciform Section Steel Columns, Behnam Behzadi-Sofiani, Leroy Gardner∗, M. Ahmer Wadee (2022) link
  • Exposed Column-Base Plate Connections Bending About Weak Axis: I. Numerical Parametric Study,  Dae-Yong Lee1, Subhash C. Goel and Bozidar Stojadinovic (2008) link
  • Studying Bolt Force Distribution in Ultra-Large Capacity End-Plate Connections, A.A. Ramzi, I.M. El Aghoury, S.M. Ibrahim & A.I. El-Serwi (2019) link
  • Numerical Analysis of Initially Imperfect Pretensioned Bolted Connections, Mostafa Nour Eldin M. Abdallah, Emad Salem, Sherif M. Ibrahim, Abdelrahim K.Dessouki (2021) link
  • Assessment of Rotational Stiffness for Metallic Hinged Base Plates under Axial Loads and Moments, Mahmoud T. Nawar, Ehab B. Matar, Hassan M. Maaly, Ahmed G. Alaaser, Ayman El-Zohairy (2021) link
  • Rotational Stiffness Investigation and Parametric Analysis of a Novel Assembled Joint in Lattice Shells; Jianshe Xu, Yazhi Zhu, Jin Wu, Jin Lu, Qian Zhang, Wei Wang (2024) link


salah satu jurnal atau paper diatas dari Jim Butterworth di tahun 1999 menggunakan software LUSAS yg membuat ketertarikan sya pertama kali terhadap aplikasi metode elemen hingga tingkat lanjut untuk tinjauan kapasitas dan mempelajari perilaku sambungan baja. Sya anggap wah banget dulu,  karena terlihat sudah dapat mewakilkan uji fisik laboratorium dengan hasil cukup baik. Hanya sekilas saja saat itu karena sya masih dalam tahap awal mengenal dan mempelajari SAP90 yg terbatas pada masalah elastik linear, balok, pelat, pegas. statis dan dinamis response spektrum atau time history.
.

.
cerita berbeda ketika sya selesai study dan mulai bekerja di biro konsultan perencana, kantor tempat sya bekerja hanya mengenal dan menggunakan SAP2000/ETABS, banyak kantor lain juga sama, sedangkan beberapa rekan di oil dan offshore membicarakan STAAD dan SACS, atau rekan geoteknik dengan Plaxis. Tidak ada satupun yg mengenal atau membicarakan LUSAS ataupun sejenisnya seperti Ansys atau Abaqus. Pernah ada diskusi atau obrolan lain ini karena harga licensi nya yg tinggi bisa puluhan kali lipat dibanding SAP2000,, sedangkan penggunaannya minim kurang dalam keseharian aplikasi pekerjaan. Hal tersebut menjadikan sya kurang tertarik untuk lanjut, beruntunglah sya bertemu software sejenis dari komunitas opensource seperti CalculiX, Code_Aster dan OpenSees. Diantara ketiga software tersebut yang sya pilih adalah CalculiX karena pertimbangan dokumentasi, pre-post processor dan kemampuan solver. Data masukan dalam format Abaqus serta plot model dan hasil juga mirip dengan saya sebelumnya menggunakan SAP90, kecuali pre procesor pada modeling dan meshing yg mana CalculiX terlihat jauh lebih baik. Belakangan juga tersedia untuk kebutuhan itu seperti Salome CAE, PrePoMax, FreeCAD dan Mecway. pengguna dapat bebas memilih pre-post proceesor yg disukai sesuai keinginan.

.

.

pada periode awal software elemen hingga kelihatannya sedikit atau belum adanya kemampuan menghubungkan mesh yg tidak sebanding (non-comformal) dengan constraint jenis bonded atau tie.  Sehinga model komponen disederhanakan misal dihilangkannya takikan (root) pada sudut penampang profil baja rolled. Saat ini hal tersebut terlihat sudah bukan masalah, penggunan constraint cukup reliable hasilnya bahkan ada jenis tertentu seperti contact jenis tied pada CalculiX menghasilkan penyaluran ideal sebanding dengan mesh yg menerus. Hal tersebut tentunya berdampak besar terhadap cara pemodelan komponen pada CAD dan meshing yg dapat dibuat terpisah, perubahan dapat cepat ditempuh tanpa pengaruh dari komponen lain yg terhubung. Kerumitan model las juga biasanya diabaikan, yg mana saat ini dapat cukup mudah diperhitungkan dengan dibuat pada model. Hal tersebut tentunya akan cukup berpengaruh pada model jenis sambungan bolted end-plate hungannya dengan jarak lengan momen pelat yg diperhitungkan. Baut juga ada yg hanya dimodelkan dengan elemen 1D balok sehingga interaksinya kurang dapat mewakilkan keadaan sesungguhnya. Walau ada cukup banyak penyederhaan namun hasil perilaku keseluruhan beserta kapasitas yg didapat terlihat sudah cukup mewakilkan saat dilakukan perbandingan dengan hasil uji laboratorium.

,


.
kelihatannya akan cukup banyak gambar jika semua artikel diatas hanya pada satu posting, jadi diperlukan pemisahan. Disini mungkin sya hanya menampilkan beberapa prinsip meshing hexahedral metode extrusion, serta pemodelan las dan meshing tetrahedral yg kemudian nantinya akan dihubungkan dengan oonstraint
.


.

Selasa, 07 November 2023

kelihatannya perlu upgrade ke 3

 .


.

sudah agak lama Python yg sya gunakan adalah versi 2.x belum dilakukan upgrade karena memang sya pengguna lama program script tersebut, migrasi ke program C/C++ membuat kondisi hiatus. Belum lagi di kemudian waktu Python yg sya gunakan adalah bukan standard melainkan IronPython, terakhir versi stabil memang 2.x walau tahun belakangan development kembali aktif. Dari beberapa versi terbaru 3.x yg hanya level alpha dan beta selama beberapa tahun, kemudian release versi stable keluar.

.


.

selain untuk digunakan keperluan sendiri secara internal, sya juga terpikir untu dibagikan dalam proyek kecil open-source. Keadaan tersebut mendorong untuk dilakukan upgrade agar nantinya kemungkinan adanya kontributor lain lebih mudah karena sudah up-to-date. Kelihatannya untuk IronPython pada penggunaan library .NET tidak akan berbeda, namun bahasa dasar Python akan sedikit berbeda antara versi 2.x dengan versi 3.x, pada banyak keadaan lain disebutkan versi terakhir lebih mudah dan elegan.

Banyak program jadi sebelumnya yg sudah terlanjur dibuat dalam versi 2.x, untuk keperluan transisi dapat menggunakan Python edisi portable (tanpa instalasi) yg cukup didapat dengan mudah diantaranya dari Southsoftware. Ukuran file executable tersebut juga cukup kecil yaitu hanya sekitar ~6.5Mb, sya juga sejak awal selalu menghindari library pihak ketiga dalam pembuatan script program karena terkait masalah ketergantungan (dependenciy) dan juga kompatibilitas hubungannya dengan ketertarikan sya pada IronPython saat itu.

.


.

belakangan ini sya mencoba menggunakan banyak library .Net dengan IronPython, terlihat menarik bagi sya saat mengintregasikannya. Banyak potensi atau peluang menangani masalah dengan dukungan jenis library tersebut, belum lagi kelebihan pada stabilitas dan kecepatan. Beberapa hal tersebut juga yg ikut mendorong sya untuk melanjutkan proyek kecil yg tertinggal dan dunia open-source.

.


.


.


.

.

.

ada rujukan singkat dan lengkap yg bagus mengenai transisi versi Python beserta kompatibilitasnya, dibuat oleh Python Charmers Pty Ltd, Australia (2019) disedikan juga versi cetak dan video tutorialnya.

stnndard Python dapat menggunakan Thonny sebagai teks editor atau IDE, cukup sederhana dan lengkap. Variable data masukan dan keluaran ditampilkan khusus, serta feature Assistant sebagai pemandu untuk merujuk pada suatuu kesalahan semisal syntax. PIP juga sudah didukung dan dapat digunakan untuk instalasi pustaka tambahan khusus yg cukup banyak jenis dan kegunaanya.

.

.

.

.

.

sebenarnya instalasi program sudah termasuk Python didalamnya, bawaan default adalah versi 3.8 (32bit) untuk Windows 7, versi Windows 10 dan terbaru juga masih 3.10 (64bit). Default versi Python dapat dirubah misal sya menggunakan versi portable terbaru (64bit) agar kinerja RAM dapat optimal sehingga kekurangan Python yg lambat dapat diminimalisir.

.


.

.

namun agak disayangkan dukungan untuk IronPython tidak memenuhi, dikarenakan versi minimum yg dibutuhkan adalah versi 3.8 keatas sedangkan IronPython masih versi 3.4, perlu sedikit bersabar menunggu untuk itu.