.
.
uji tekan diperukan untuk mengetahui perliaku komponen seperti kolom, hal yg paing sederhana adalah terhadap beban tekan murni. Jika material batang yg digunakan adalah jenis logam seperti besi baja, stainless atau alumunium maka dominasi kegagalan ditentukan oleh regangan plastis dan tekuk lokal atau global. Analisa nonlinear jenis ini cukup rumit dan sering terkendala konvergensi jika beban yg diterapkan terlalu besar, atau tidak terdeteksi kegagalan jika sebaliknya yaitu beban terlalu kecil. Hal yg paling memungkinkan ditempuh adalah melakukan estimasi dengan rumus yg mendekati seperti peraturan baja, namun terkadang bahkan sering ditemui benda yg akan diuji tidak tercakup. Untuk ini perlu dilakukan bertahap yaitu anaisa tekuk elastis (eigen buckling) sebagai perbandingan awal, kemudian anaisa tekuk nonlinear yg memasukan pengaruh plastisitas dan deformasi besar. Tahap analisa noninear pertama diterapkan dengan beban defleksi sekitar empat kali ketebalan, setelah ditinjau regangan plastis dan perubahan bentuk penampang hubungannya dengan tekuk pada tahap incremental beban. Ketidak sempurnaan penampang perlu dimodelkan berdasarkan hasil analisa ragam getar dengan nilai capaian seperseeatus tinggi penampang, untuk pengaruh tegangan residu dapat juga dimodelkan secara implicit dengan reduksi nilai moduus elastisitas baja untuk pertimbangan kecepatan modelisasi.
.
.
.
.
.
.
.
.
terlihat untuk komponen uji diatas kriteria kegagalan material akibat regangan plastis berlebih terjadi terlebih dahulu dibanidng tekuk lokal dgn kriteria deformasi maksimum adalah sebesar dua kali ketebalan. Setelah diketahui maka selanjutnya dilakukan estimasi beban secara konservatif dengan assumsi material adalah elastis. Hal ini dimaksudkan agar penerapan beban tidak terlalu kecil sehingga grafik beban dan defleksi hubungannya terhadap stabilitas dapat terjangkau nantinya. Grafik mengenai stabilitas akan terlihat saat penambahan beban incremental sedikit saja menunjukan deformassi yg besar.
.
.
untuk analisa tekuk linear (eigen buckling) sya gagal pada solver CalcuiX, kelihatannya disebabkan model elemen shell dan perlu modeling ulang dengan elemen solid dan setidaknya empat lapis jenis linear atau dua lapis jenis quadratic pada ketebalan. Kekangan rotasi pada tepian penampangtidak dapat diterapkan, sehingga perlu di non-aktifkan terlebih dahulu. Hasilnya menunjukkan ragam tekuk pertama terjadi pada tekuk sisi badan dan nilainya berkisar mendekati dengan estimasi perhitungan diatas, sehingga acuan besaran tersebut dapat juga digunakan sebagai beban yg akan diterapkan pada analisa tekuk non-linear.
.
.
.
.
Study atau observasi mengenai pengaruh ketidak sempurnaan geometri juga dapat ditempuh dengan mudah, hanya perulangan analisa saja yg diperlukan. Kemudian dari hasil banyak tinjauan tersebut diambil yg terkecil sebagai batas bawah (lower bound).
.
.
,
.
.
.
.
.
0 komentar:
Posting Komentar