Jumat, 15 Maret 2019

ikatan antar mesh (FE) yg tidak bertemu #2

tambahan terhadap postingan sya sebelumnya, kali ini menggunakan perintah *SURFACE BEHAVIOR dan PRESSURE-OVERCLOSURE=TIED pada solver FE CalculiX untuk menghubungkan dua buah object yg dimodelkan sebagai elemen shell continuum. diterapkan juga offset pada bagian komponen pelat datar (gray).




.

.

.


.


.


.



.




.



.




.


.


.



.


.


.


.


.


.


.


.

sebagai tambahan perbandingan, berikut hasil menggunakan elemen solid tetahedral quadratic dan mesh yg menerus/menyatu:




.


.


.


.


.

berdasarkan perbandingan hasil dari contoh sederhana diatas, penggunaan hubungan antara komponen pelat tegak & datar dengan penggunaan TIED (mesh discontiuity) maupun cara konvensional dgn mesh menerus hampir cenderung sama, keduanya masih berpengaruh terhadap pias elemen hingga yg digunakan (mesh sensitivity).




.


.


.


.



.

seperti yg telah ditunjukan pada postingan sebelumnya, saat ditinjaun tegangan leleh kriteria Von Mises maka penggunaan *SURFACE BEHAVIOR dan PRESSURE-OVERCLOSURE=TIED tidak dapat mendeteksi titik dimana terjadi maksimum yaitu daerah ujung pertemuan kedua pelat. penghalusan mesh tidak merubah hasil analisa atau keadaan tersebut.


(sumber: Dhondt, 2018)
.

mencoba menggunakan perintah *TIE constraint, terkesan memaksakan karena dalam dokumentasi menunjukkan hal ini tidak diperkenankan namun solver berjalan tanpa kendala dan menampilkan hasil sesuai ekspektasi. keadaan tersebut mungkin dikarenakan ada dokumentasi yg belum updates (?)



.


.


.


.


.


.


.

untuk meningkatkan akurasi hasil digunakan elemen shell continuum jenis quadratic,



.


.


.


.


.


.

untuk tujuan praktis dalam modeling & solving FE problems direkomendasikan menggunakan elemen SHELL Continuum. terlihat sebelumnya untuk OS 32bit dapat menyelesaikan sampai sekitar 40.000 element atau 600.000 equations selama 100 seconds (Solver Default Cholesky) dan sampai sekitar 55.000 element atau 800.000 equations selama 150 seconds (Solver Iterative Scaling) . perbandingan dgn elemen SOLID yg sampai sekitar 90.000 element atau 400.000 equations selama 130 seconds (Solver Default Cholesky) dan sampai sekitar 300.000 element atau 1.300.000 equations selama 400 seconds (Solver Iterative Scaling)



*FE Software : PPM, MW, SM & CCX

Senin, 11 Maret 2019

Kepemilikan Penampang dgn bantuan FE #2

pada postingan yg telah lalu sya mencoba menggunakan program bantu elemen hingga untuk mencari nilai kepemilikan penampang (sectional properties) belum berhasil karena distribusi file binary executable program Code_Aster yg masih terdapat bugs pada saat itu. kali ini sya mencoba lagi dan dapat berhasil running serta menampilkan file keluaran (*.resu),


.


,


.


.

perintah yg digunakan untuk running Code_Aster executable di windows 64bit distribusi CAW, hanya sedikit masalah permission saat open/read file yg menurut developer tidak berpengaruh terhadap hasil (Siavelis, 2017). 

C:\CAE\code-aster_13-4-win64\install\bin\as_run.bat sepro.export

.



.


.

#--------------------------------------------------------------------------------

##ASTER 13.04.00 CONCEPT Xsection CALCULE LE 12/03/2019 A 05:14:55 DE TYPE       

LIEU   ENTITE   A_M   CDG_Y_M   CDG_Z_M   IY_G_M   IZ_G_M   IYZ_G_M   Y_MAX   Z_MAX   Y_MIN   Z_MIN   R_MAX   A   CDG_Y   CDG_Z   IY_G   IZ_G   IYZ_G   IY   IZ   ALPHA   Y_P   Z_P   IY_P   IZ_P   IYZ_P   JX   AY   AZ   EY   EZ   PCTY   PCTZ   JG   KY   KZ   IYR2_G   IZR2_G   IYR2   IZR2   IYR2_P   IZR2_P   RY   RZ   RT          
.9000000   TOUT   2.50000E+04  5.00000E+01  1.25000E+02  1.30208E+08  2.08333E+07 -1.62254E-09  1.25000E+02  5.00000E+01 -1.25000E+02 -5.00000E+01  1.34629E+02  2.50000E+04  5.00000E+01  1.25000E+02  1.30208E+08  2.08333E+07 -1.62254E-09  2.08333E+07  1.30208E+08  9.00000E+01  0.00000E+00  0.00000E+00  5.20833E+08  8.33333E+07  1.56250E+08  6.16894E+07  1.19840E+00  1.19009E+00 -3.55554E-03  2.83552E-04 -5.00003E+01 -1.25004E+02  5.86139E+10  0.00000E+00  0.00000E+00  1.29197E+01  6.38866E+00 -6.38866E+00  1.29197E+01  1.08073E+11  3.22917E+10  1.25000E+02  5.00000E+01  8.69066E+01

#
.



.

Contoh lain penggunaan untuk menghitung properties dari profil WF, digunakan feature notebook untuk studi parameter. data masukan masih dalam satuan perlu disesuaikan jika yg diinginkan adalah keluaran dalam satuan "cm" atau "inch" karena sesuai prinsip FEA tidak mengenal satuan.



.


.


.


.



.

##ASTER 13.04.00 CONCEPT Xsection CALCULE LE 13/03/2019 A 20:26:02 DE TYPE       

LIEU   ENTITE   A_M   CDG_Y_M   CDG_Z_M   IY_G_M   IZ_G_M   IYZ_G_M   Y_MAX   Z_MAX   Y_MIN   Z_MIN   R_MAX   A   CDG_Y   CDG_Z   IY_G   IZ_G   IYZ_G   IY   IZ   ALPHA   Y_P   Z_P   IY_P   IZ_P   IYZ_P   JX   AY   AZ   EY   EZ   PCTY   PCTZ   JG   KY   KZ   IYR2_G   IZR2_G   IYR2   IZR2   IYR2_P   IZR2_P   RY   RZ   RT          
.9000000                 TOUT      9.68465E+01  1.00000E+01  2.25000E+01  3.34864E+04  1.87170E+03 -2.96430E-13  2.25000E+01  1.00000E+01 -2.25000E+01 -1.00000E+01  2.46221E+01  9.68465E+01  1.00000E+01  2.25000E+01  3.34864E+04  1.87170E+03 -2.96430E-13  1.87170E+03  3.34864E+04  9.00000E+01  0.00000E+00  0.00000E+00  8.25149E+04  1.15563E+04  2.17905E+04  5.11633E+01  2.45567E+00  1.90792E+00  1.64400E-04  9.60788E-05 -1.00001E+01 -2.24998E+01  8.79281E+05  0.00000E+00  0.00000E+00  1.23505E-03 -9.64600E-04  9.64600E-04  1.23505E-03  3.62349E+06  9.78146E+05  2.25000E+01  1.00000E+01  1.74806E+00

#


untuk dapat menghitung kepemilikan penampang maka diperlukan pemodelan pada bidang XY global, penentuan titik origin atau referensi dan batasan tepi penampang sisi luar (GROUP_MA_BORD) dan sisi dalam (GROUP_MA_INTE) jika ada lubang seperti penampang hollow. setelah itu Code_Aster akan menghitung dengan acuan sumbu lokal elemen balok YZ lokal yg sebanding dengan bidang XY global sebelumnya.

Modulus penampang elastis (S) dihitung dari nilai Inersia (I) dengan jarak (CDG) sebagai berikut,
S_Y = I_YG / CDG_Z dan S_Z = I_ZG / CDG_Y

Radius girasi (r) dihitung dgn nilai,
r_Y=SQRT(I_YG/A) dan r_Y=SQRT(I_ZG/A)

lainya yg sudah dihitung dan ditampilkan output program diantaranya adalah luas geser effektif sumbu Y/Z dll

A_M, CDG_Y_M, CDG_Z_M, IY_G_M, IZ_G_M, IYZ_G_M, Y_MAX, Z_MAX, Y_MIN, Z_MIN, R_MAX, A, CDG_Y, CDG_Z, IY_G, IZ_G, IYZ_G, IY, IZ, ALPHA, Y_P, Z_P, IY_P,  IZ_P, IYZ_P, JX, AY, AZ, EY, EZ, PCTY, PCTZ, JG, KY, KZ, IYR2_G, IZR2_G, IYR2, IZR2,  IYR2_P, IZR2_P, RY, RZ, RT       

Senin, 24 September 2018

program bantu pembuat flowchart

flowchart diperlukan untuk mengetahui alur program atau algorithm dari suatu modul yg dibuat oleh seseorang, sehingga akan lebih mudah memecah dan melacak bagian tertentu jika saat running terjadi kesalahan (error) atau ketidak-sesuaian (false). saya awalnyauntuk hal tersebut menggunakan Visio 5.0 namun sudah lama bermigrasi saat mengenal OpenOffice Draw, saat ini banyak program yg lebih khusus untuk pembuatan flowchart seperti FlowGorithm (free/opensource), bahkan mempunyai kemampuan lebih melakukan test dan validasi serta mengkonversi menjadi banyak code pilihan (c++, vb, python, php, etc). mendukung fungsi dasar pemograman yaitu: Declare, Assigment, Call, Do, For, If, While, Input & Output.



.


.


program ini dapat menampilkan variable dan hasil perhitungannya, seperti berikut



.


hasil konversi menjadi code C++ cukup lengkap dengan diikut-sertakannya library pendukung seperti #include <iostream>, <sstream>,  <string>,  <cstdlib>, <cmath>




.


.


terlihat saatdilakukan konversi dari flowchart menjadi code python, masih ada kekurangan yaitu belum diikutsertakannya library, lainnya perlu adaptasi jika program python yg digunakan user adalah versi 2.



.


.

kelebihan lain dari program ini adalah dapat menyimpan hasil pembuatan flowchart kedalam format bitmap (PNG) dan vector (SVG), dokumentasi cukup lengkap namun dalam bahsa asli pembuatnya yaitu Bahasa Itali.







.

pandangan sya pribadi, baiknya kurikulum Bahasa pemrograman pada semester awal perkuliahan jurusan tekhnik tidak terlalu dipaksakan hanya pada salah satu program saja, mahasiswa sebaiknya boleh menggunakan pilihan Bahasa pemrograman, pelajaran lebih ditekankan kepada alur program dalam memecahkan suatu masalah dengan prosedur. sehingga terbuangnya waktu dalam mencari kesalahan syntax dan typo dapat diminimalisir.