pada analisa non-linear portal beton bertulang untuk elemen balok dan kolom banyak menggunakan model balok pias (fiber) sedangkan untuk pelat slab dan dinding geser menggunakan model pelat pias (laminate/layered). berikut implementasi oleh beberapa peneliti,
.
.
.
.
(sumber: Lu, 2014)
.
sedangkan jika merujuk pada teori mekanika material komposit, ada sedikit perbedaan pada penentuan definisi kepemilikan material pengaruhnya terhadap kekakuan (stiffness) dan kekuatan (strength) pada dua arah ortogonal elemen fiber tersebut.
.
(sumber: Ghasizaeidi, 2006)
.
dimana :
- model oleh Vecchio dan Barrales hanya untuk pelat beton dengan tulangan pada lapis atas atau bawah yg sama pada arah longitudinal & transversal
- model oleh Wang, Schnobrich dan Lu dapat untuk pelat beton dengan tulangan pada lapis atas atau bawah yg berbeda pada arah longitudinal & transversal,
- model dengan merujuk teori mekanika material komposit lebih lengkap dalam mewakilkan kepemilikan setiap lapis (layers) baik itu arah yg ditinjau maupun arah ortogonalnya. pada software FE advanced seperti Abaqus/CalculiX kepemilikan nonlinearitas material juga terlihat dapat ditentukan.
.
(sumber: Dhondt, 2019)
.
implementasi teori pelat laminated/layered komposit pada metode elemen hingga biasanya untuk element 2D tegangan bidang (plane stress), pelat dan cangkang (shell) sehingga mempunyai kekurangan pada masalah tegangan kompleks tiga dimensi 3D seperti adanya tegangan konsentrasi geser pons dan torsi. hal tersebut sekilas mungkin dapat dilihat dari perbandingan hasil analisa dan eksperiment dari Vechio diatas yg over-estimates, dan kemudian dikembangkan perbaikannya oleh rekan penelitian untuk keadaan tersebut (Polak,2005). beberapa software FE advanced seperti Abaqus/CalculiX dan Ansys mempunyai jenis elemen 3D continuum shell atau solid-shell composite untuk menjangkau masalah tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar