Senin, 06 April 2009

eksentrisitas Rafter dgn Gording

Profil gording yang biasanya terbuat dari CNP atau UNP pada kenyataannya mempunyai eksentrisitas dengan Rafter dari profil WF atau Castellated.

2009-04-07_110928

Gambar diatas adalah contoh eksentrisitas Rafter profil WF300.150.6,5.9 dengan CNP200.75.20.3,2 yaitu sebesar dz=23.3cm dan dy=-9.2cm, jika beban atap diasumsikan bekerja pada c.g profil CNP dan asumsi cleat plate tanpa menggunakan stiffener maka akan ada momen tambahan M=P*e dalam analisa struktur program bantu SAP2000 ini dapat dimodelkan langsung. Akan dicari seberapa pengaruh eksentrisitas tersebut terhadap besarnya momen lentur rafter.

2009-04-07_113449

Balok gording dianggap menerus, kecuali ujung tepi rotasi element di release. Tumpuan kiri DOF's yg dikekang translasi x,y,z sedangkan tumpuan kanan DOF's translasi x dan rotasi y dikekang. Eksentrisitas dihubungkan dengan element rigid links, diasumsikan beban bekerja pada gording sebesar 60 kgf/m' ditambah berat sendiri struktur.

2009-04-07_115546

Deformasi struktur



2009-04-07_113504

Momen Positif dan Negatif maks,

Mpos = +1.355 kgf.m dan Mneg = -2.353 kgf.m

2009-04-07_114308

Pemodelan tanpa eksentrisitas



2009-04-07_115218

Deformasi struktur



2009-04-07_114745

Momen Positif dan Negatif maks,

Mpos = +1.391 kgf.m dan Mneg = -2.384 kgf.m

Dalam model ini perbedaan momen lentur kedua cara tersebut tidak menghasilkan perbedaan yang cukup signifikan hanya  selisih 2.67%. Namun perlu ditinjau pada keadaan lain misal pada rafter bentang panjang atau gantung/kantilever, ada kemungkinan komulativ. Asumsi beban dalam hal ini adalah bekerja pada c.g profil gording kenyataannya adalah pada top flens yang berarti mempunyai eksentrisitas tambahan sebesah 1/2 tinggi profil gording belum lagi offset antara top flens rafter dengan bottom flens gording, ini perlu ditinjau ulang.

2009-03-16_150549

Catatan :

cara tersebut dapat di implementasikan langsung dengan menggunakan SAP2000 versi 9 keatas melalui menu Assign --> Frame --> Insertion Point... tentukan titik cardinal dan offset tambahan.

2009-03-16_150006

Program akan secara auto menghubungan adjacent end nodes dengan rigid links, namun DOFs yang diterapkan adalah fully constrained atau terapan persamaan rigid body constraint tidak dapat ditentukan user untuk keadaan lain/khusus (e.g only translation DOFs).

13 komentar:

  1. Mas Suyono, bisa share file .s2k nya nih? kebetulan saya sedang ada kerjaan baja. Makasih mas

    BalasHapus
  2. saya pake cara manual mas, rigid links trus set DOFs nya biar transfer gaya sesuai. kayaknya ngga perlu file nya yah, kalo mau bikin gituan SAPnya Pake versi new aja gampangan tinggal inserting/cardinal points (bottom).

    BalasHapus
  3. maaf pak,mohon diberikan langkah2 pemodelannya???
    bagi bapak itu mudah, tapi bagi kami yang baru belajar????biar bisa menambah ilmu dan wawasan kami.
    mohon bantuannya pak. terimakasih.

    BalasHapus
  4. sya updated mas Budi, ngga rinci cuman gris bsarnya aja. waktunya lgi buat lainnya ... thx

    BalasHapus
  5. salam kenal mas...

    mas....syont mau numpang tanya ..untuk gording dipakai menerus....padahal rangka wf tengah juga berfungsi sebagai tumpuan ...kira ada pengaruh banyak ndak untuk masalah itu.

    terima kasih

    BalasHapus
  6. makasih pak atas jawabannya.saya sering baca dan mendownload dari blog. permasalahan yang sering saya hadapi adalah tidak dijelaskan langkah pemodelan dalam SAP. Jadi kadang bingung juga, mohon klo ada artikel lagi disertai dengan langkah2 pemodelannya. Soalnya tidak semua tahu penggunaan SAP. Terimakasih untuk semua ilmu yang telah disharingkan.semoga bermanfaat untuk semua!!!!

    BalasHapus
  7. @Setiawan
    tergantung geometrinya simetri ngga, kalo bentang purlins sebelahnya beda maka akan ada momen puntir/torsi dari transfer cleat plate, weld atau bolt contact (2mm) dan web stiffener di titik tsb.

    @Budi
    jangankan tulisan blog mas :) tulisan kelas jurnal resmi aja ngga dijelasin step-by-step hanya garis besarnya aja 'coz bakalan banyak penjelasannya, dimaksudkan perlu untuk merujuk reff. kalo rinci yang dimaksud gitu perlu ada di sekelas tulisan skripsi atau thesis.
    i'm not talk about science (ilm') but i just try to predict structural behaviour from the knowledges i've been known (correct me if i'm wrong). ya dah gppa thx juga, sama-sama.

    BalasHapus
  8. Pak suyono, saya mau tanya tentang perencanaan pelat datar. Jika kita desain suatu gedung dengan pelat datar dan menggunakan software, setelah kita mendapatkan momen akibat transfer momen tak seimbang dari pelat.
    Apakah desain struktur kolomnya sama dengan cara konvensional pak?
    Hanya kita mendapatkan momen nya dari perencanaan DDM atau EFM..
    Apakh begitu pak ?
    Mohon tanggapannya?

    BalasHapus
  9. momen tak seimbang (unbalanced moment) lebih berpengaruh terhadap tambahan gaya geser tinjauan pons/1way pelat itu sendiri, biasanya tinjauan beban gravitasi akibat perbedaan geometri atau beban. Sedangkan desain kolom biasanya dipengaruhi bukan hanya tinjauan gravitasi saja melainkan kombinasinya dgn beban lateral (angin/gempa). Karena pelat datar (flat plate) dikategorikan balok lebar (wide beams) maka tidak cocok untuk struktur portal beton tahan gempa, perlu perkuatan untuk cover geser seperti ditambahkan H beams baja+shear connector, etc. kalo lenturnya biasanya cover dgn digunakan baja tulangan mutu fy tinggi misal wiremesh.

    Desain struktur kolom berdasarkan DDM/EFM ??? gimana ya maksudnya...

    BalasHapus
  10. mas suyono, sy mau tanya nich.... untuk gording yang gak simetris, perhitungan beban ke dalam kolom pakai luas tributary area bisa tidak yah??? balas. terima kasih mas suyono...

    BalasHapus
  11. sebenarnya gording yg eksentris dan masalah puntir tsb dpt diatasi dgn dipasangnya sagrod.

    mengenai pembebanan dgn penyebaran merata satu arah berdasarkan jarak antar rafter: jika bentang cukup panjang dan jumlah gording banyak, dapat digunakan cara pendekatan tersebut. juga cukup baik dlm mendeteksi tegangan sekunder akibat lentur dan tambahan. mungkin nanti ada kesempatan sya buat catatan kecil mengenai pengaruh metode tsb pada beberapa jenis struktur atap baja

    thx u

    BalasHapus
  12. Mas syont, saya ingin tanya, saya telah memodelkan sesuai dengan yang ada di gambar mas syont, btw, ada satu hal yang menjadi pertanyaan yaitu tentang "rigid links", bagaimana cara menggabungkan 2 joint yaitu joint pada rafter dan joint pada balok gording, saya cari2 di sap2000 tidak ada command nya. Terima kasih

    BalasHapus
  13. menggunakan fasislitas constraint, ada master node dan slave dgn menyamakan DOF's

    BalasHapus