pemodelan baut sebenarnya cukup rumit, adanya transfer gaya melalui drat (thread) dan mur (nut), luasan effektif pada panjang tertentu (shank), lubang oversized untuk pelaksanaan ataupun jenis sloted, ketidak simetrisan profil yg disambung, sedikit gaya prategang awal pada saat pengencangan ataupun prategang penuh pada jenis baut friksi dan masalah lain-lain. perlu beberapa penyederhanaan untuk tujuan kecepatan analisa, cukup beberapa hal utama saja yg ditinjau diantaranya adalah luas badan baut effektif dan gaya prategang.
.
.
ditinjau contoh sederhana seperti gambar diatas, jenis analisa nonlinear contact dengan memperhitungkan nonlinearitas material. digunaka mutu material profil tegangan leleh fy=240MPa dan mutu baut fy=550MPa dengan model material simple bilinear elastoplastis dengan strain hardening. diterapkan gaya prategang sebesar ~6% kuat leleh baut, dikerjakan pada permukaan ujung badan baut dan pada permukaan mur (nut) yg mempunyai arah berlawanan dengan nilai yg sama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
terlihat untuk keadaan baut pada profil yg tidak simetris akan mengalami lengkung (bowing) solver juga berjalan lebih lama dibanding sebelumnya sya mengasumsikan sambungan tied/bonded pada permukaan bolt head & nut yg bertemu dengan permukaan profil. dengan artian gaya prategang tidak selalu menjadikan permukaan pertemuannya tersebut atak tertekan dan menempel, untuk keadaan tidak simetris terjadi kontak terangkat seperti deformasi pada gambar terakhir diatas.