sya masih tertarik dgn perilaku kolom beton bertulang, karena begitu penting dan besar pengaruhnya dalam mendominasi kekuatan dan kestabilan struktur portal secara keseluruhan. terlihat peraturan beton tahan gempa mensyaratkan kolom tetap dalam kondisi elastis atau tidak terjadi sendi plastis pada kolom antar lantai kecuali titik terbawah yg bertemu dgn pondasi/sloof. berikut dibandingkan antara hasil program GlassBlock buatan penulis dulu dgn program analisa penampang dari Universitas Toronto (Bentz, 1997), program tersebut dapat menganalisa penampang dgn meninjau nonlinearitas pada material beton dan baja tulangan, dan juga penampang kondisi retak. ada orientasi pembuatnya untuk tujuan praktis yaitu diberikannya opsi atau pilihan penerapan faktor reduksi sesuai CSA atau User Defined.
data masukan material yg digunakan,
dibandingkan dgn analisa kolom dgn penampang dan properties yg sdh pernah sya posting
sebelumnya, modifikasi faktor reduksi kekuatan berdasarkan material mendekati kesesuaian dgn SNI T15-1991-03
secara prinsip agak berbeda kerja program dari Bentz (1997) saat diterapkan nilai reduksi kekuatan material akan mirip dengan metode desain tegangan ijin (a
llowable stress) berbeda halnya dgn GlassBlock yg menghitung kuat nominal terlebih dahulu lalu dikalikan dengan faktor reduksi tinjauan gaya tekan/lentur/tarik. saat diterapkan faktor reduksi tersebut kondisi strain hardening pada baja tulangan tidak diperhitungkan dalam artian kondisi elasto-plastic sempurna.
berikut plot grafik hasil keluaran program.
dibandingkan dan di plot ulang dengan hasil keluaran program GlassBlock,
dalam grafik tersebut diatas tambahan garis berwarna
hijau adalah hasil keluaran program GlassBlock. terlihat hasil yg mendekati adalah kondisi peninjauan hancurnya blok tekan beton yg tertekan (crushing).
melihat grafik perbandingan tsb, dapat dipahami:
- pada kondisi dominasi tarik hasilnya sudah sesuai atau mendekati sama.
- pada kondisi dominasi lentur dgn gaya aksial Pu<25% f'c Ag telihat program GlassBlock menunjukan lebih kecil.
- pada kondisi dominasi tekan dgn gaya aksial 25% f'c Ag<Pu<50%f'c Ag terlihat program GlassBlock menunjukan lebih besar.
- pada kondisi dominasi tekan dgn gaya aksial Pu>50%f'c Ag terlihat program GlassBlock menunjukan lebih kecil.
berbeda halnya saat dibandingkan dengan tinjauan kuat nominal atau tanpa reduksi kekuatan, pastinya sudah dalam batasan aman karena adanya faktor reduksi yg cukup. selain itu perhitungannya meninjau kondisi strain hardening pada baja tulangan.
hasil keluaran program untuk kuat nominal (tanpa reduksi kekuatan),
plot perbandingan kuat nominal hasil program tsb dgn keluaran GlassBlock,
dalam grafik tersebut diatas tambahan garis berwarna
hijau adalah hasil keluaran program GlassBlock.
.. to be add
kolom bentuk bulat, L, T, H dan bentuk sembarang komposisi pesegi/trapesium dan lainnya mungkin adanya tendon prategang. untuk kasus deep-beam dan shear-wall perlu menggunakan software yg berbeda yg juga sudah ada disediakan di Universitas Toronto.
thanx u so much Dr. Bentz & Prof. Vecchio for providing these software for public downloads so i can began to study reinforced concrete nonlinearity.