Kamis, 21 Juli 2016

tinjauan singkat FE dgn material kemampuan terbatas

masalah nonlinear yg paling sederhana adalah adanya batasan elemen (truss) dari kemampuan yang hanya menerima tarik atau tekan, dapat juga ditentukan elemen hanya tarik namun mempunyai sedikit batasan tekan atau kondisi sebaliknya. pada penggunaan software sya sebelumnya SAP yaitu dikenal dengan frame with tension only atau compression only. elemen frame jenis tension only biasa digunakan pada komponen gedung untuk bracing, namun pengguna dapat memberikan suatu nilai kecil batasan jika diinginkan mempunyai kemampuan tekan. saya tertarik mencari rujukannya, misal untuk jenis brace tsb atau frame dgn tension only maka analisa adalah nonlinear dilakukan secara bertahap atau iterasi, jika pada tahap pertama terdeteksi adanya suatu brace yg mengalami nilai tekan diatas yg ditentukan maka akan dianggap tidak ada pada tahap analisa berikutnya dst.

2016-07-21 21_38_04-Clausen2006

criteria for Modified MC materials (source: Clausen etal, 2006)


berbeda dgn program FE nonlinear, umumnya yg diutamakan adalah perilaku nonlinear materialnya. untuk material yg dominasi kemampuannya tekan dan getas maka akan banyak pilihan pada program advanced FE seperti adanya jenis nonlinear material Mohr Coulomb atau Drucker Prager yg biasa diaplikasikan untuk pemodelan pondasi atau dinding penahan tanah dan pemodelan beton bertulang. jenis material elasto-plastis yg lebih sederhana dari kedua material elasto-plastis diatas adalah Compression_Only material yg sudah tersedia pada program elemen hingga CalculiX versi 2.8 keatas.

2016-07-23 23_53_59-Kupfer1973

perbandingan kurva diatas dengan material beton hasil pengujian tegangan biaxial dari Kupfer (1973) yg sya ambil dari paper Como etal (2007) ada sedikit perbedaan dimana pada tegangan tekan biaxial maka kemampuannya akan meningkat sampai sekitar 25% dari kondisi tegangan uniaxial.

2016-07-21 21_59_24-Source

disini saya mencoba meninjau secara singkat dan belum sampai ke perbandingan pendekatan secara teoritis, contoh adalah balok beton bertulang (bxh=20x40cm) kantilever (l=2.0m) dengan beban merata pada permukaan atas. mutu tekan beton (fc=30MPa) kapasitas tegangan tarik material ditentukan sebesar 10% dari kapasitas tegangan tekan umumnya. mutu tekan beton tsb dalam hal ini hanya sebagai acuan tidak berpengaruh pada analisa dgn elemen hingga menggunakan material Compression_Only.

 

2016-07-21 21_54_02-Calculix Graphix

tulangan dimodelkan dengan elemen truss (T3D2) mengunakan material yg masih elastis, hubungan dengan node elemen solid beton dianggap monolit sempurna.

2016-07-21 21_50_45-Calculix Graphix

deformasi,

2016-07-21 21_11_06-Calculix Graphix

2016-07-21 21_11_41-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-21 21_10_20-Calculix Graphix

2016-07-21 21_09_23-Calculix Graphix

tegangan geser,

2016-07-21 21_13_39-Calculix Graphix

walau belum dilakukan validasi atau verifikasi namun sekilas hasil dan perilaku menunjukkan seperti yg diperkirakan. tegangan tarik sebagian besar diterima oleh tulangan  atas, sedangkan tegangan geser hanya diterima pada balok yg mengalami tekan (tidak retak). masih ada beberapa yg belum sesuai, diantaranya adalah sisi tumpuan bagia atas yg mengalami tarik seharusnya sudah retak dan kemudian tegangan tarik diterima penuh oleh tulangan.

dibawah dicoba dengan mengabaikannya kapasitas tarik material pada elemen solid balok beton, ditentukan nilai hanya sebesar 1% kuat tekannya. dan hasilnya menunjukan sebagai berikut,

2016-07-21 22_40_38-Calculix Graphix

terlihat saat mengabaikan kemampuan tarik material beton menjadikan tegangan tarik baja tulangan atas dan tegangan tekan balok beton sisi bawah meningkat cukup signifikan.

*updates

model balok diatas menggunakan material beton elasto-plastis kriteria Modified Mohr Coulomb (Abaqus UMAT by J. Clausen, 2006)

defleksi,

2016-07-23 02_44_56-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-23 02_46_24-Calculix Graphix

2016-07-23 02_50_14-Calculix Graphix

tegangan geser,

2016-07-23 02_46_46-Calculix Graphix

2016-07-23 02_49_01-Calculix Graphix

perlu model yg lebih realistis yaitu representasi tulangan dengan elemen solid, ditambahkannya pengaruh tahanan geser dan kekangan dari tulangan sengkang. juga pelu diterapkan nonlinearitas materil baja tulangan tersebut. lainnya yg tidak boleh terlewat adalah  perbandingan dengan analisa secara pendekatan teoritis perhitungan tangan sebagai acuan awal.

 

**updates

model diatas agak rumit terutama saat pemodelan tulangan sengkang, sya coba model yg lebih sederhana untuk mencari perkiraan awal perbedaan pemodelan tulangan pokok dengen elemen truss (t3D2) dan full solid. ditinjau balok 50x150mm panjang 500mm.  material hanya tekan (kapasitas 10%), beban merata.

lendutan,

2016-07-23 01_12_44-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-23 01_11_26-Calculix Graphix

2016-07-23 01_16_37-Calculix Graphix

tegangan geser,

2016-07-23 01_13_13-Calculix Graphix

2016-07-23 01_17_39-Calculix Graphix

terlihat hasilnya mendekati, dapat diartikan model tulangan pokok dgn elemen truss  (T3D2) dapat digunakan untuk memprediksikan awal. perbaikan model tetap diperlukan seperti model tulangan dgn elemen solid, diikut sertakannya model tulangan sengkang dan  kriteria elasto-plastis materialnya.

***updates

model balok beton bertulang sederhana diatas menggunakan material elasto-plastis kriteria Modified Mohr Coulomb (Abaqus UMAT by J. Clausen, 2006)

2016-07-23 02_22_16-Source

defleksi,

2016-07-23 02_10_46-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-23 02_11_35-Calculix Graphix

2016-07-23 02_17_10-Calculix Graphix

tegangan geser,

2016-07-23 02_12_01-Calculix Graphix

2016-07-23 02_18_11-Calculix Graphix

tegangan tarik pada balok beton yg terjadi pada sisi atas masih cukup besar, ini kemungkinan besar disebabkan dari penentuan nilai parameter dari material modified MC yaitu angle of internal friction, dilatancy dan cohesion. perlu dicari rujukan dalam penentuan nilai tersebut hubungannya dengan mutu tekan beton (?)

 

2016-07-23 03_09_19-MCforConcrete

source: Ardiaca, 2009


 

menggunanakan parameter nilai kohesi (c=3.0 N/mm^2) sedangkan nilai lainnya tetap.

lendutan,

2016-07-23 21_50_22-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-23 21_49_35-Calculix Graphix

penekanan tampilan warna batas/kontur sisi bawah - tegangan tekan,

2016-07-23 21_59_16-Calculix Graphix

penekanan tampilan warna batas/kontur sisi atas - tegangan tarik,

2016-07-23 22_34_25-Calculix Graphix

tegangan geser,

2016-07-23 21_49_52-Calculix Graphix

2016-07-23 21_59_52-Calculix Graphix

terlihat nilai kohesi erat hubungannya dengan batasan tarik Rankine atau "tension cut-off" yg mana nilai tersebut adalah batasan maksimum tegangan tarik yg diperbolehkan terjadi. berdasarkan rujukan Eurocode nilai cohesi beton cukup kecil yaitu hanya 0.55 Nmm^2 untuk beton mutu f'c 30MPa dan pada Abaqus CAE menjadikan masalah stabilitas numerik seperti yg disampaikan oleh Chiruta G. (2014) dgn supervisor prof. J. Clausen (2015) bahkan pada analisa sejenis hanya digunakan nilai kohesi sebesar 7.5N/mm^2 dan ini jauh lebih besar dari yg sya gunakan hanya 3.0N/mm^2 pada CalculiX.

sya sudah mencobanya di CalculiX dengan parameter nilai kohesi tersebut serta penggunaan sudut geser friksi sebesar 9deg rekomendasi dari Eurocode, konvergensi solver cukup lama dan belum sampai selesai.. nanti saya coba lagi.

***updates

menggunakan nilai kohesi (c=1.5Nmm^2) mendekati nilai yg direkomendasikan oleh Montoya (1971) yg diambil dari paper Ardiaca (2009), nilai sudut geser friksi dan dilatansi dibuat tetap.

2016-07-24 16_29_52-Iss25 Art2 - Montoya1971

running cukup lama dan solver tidak mencapai konvergensi, hanya sekitar 81% tahap beban diterapkan. artinya hasil tidak dapat digunakan, namun sebagai gambaran saja sebagai perbandingan dgn sebelumnya.

2016-07-24 16_11_31-rcbeam2.inp - SciTE

defleksi pada step ~81%

2016-07-24 16_17_27-Calculix Graphix

tegangan lentur,

2016-07-24 16_19_59-Calculix Graphix

 

 

tegangan geser,

2016-07-24 16_20_31-Calculix Graphix

 

kegagalan solver tersebut yg tidak mencapai konvergensi perlu dicari penyebabnya (?) dan ini ada kemungkinan dari penerapan beban sya yg terlalu tinggi, diperkirakan sudah gagal karena berkisar 3x lipat kapasitas geser balok.

sebagai informasi tambahan mengenai rekomendasi nilai kohesi untuk beton dari :

  • CEB-FIB Model Code (2010) menerangkan nilai tersebut diantara 1.5 - 3.5 N/mm^2

  • Mattock (1974) menerangkan nilai tersebut berkisar 2.8 N/mm^2

  • AASHTO LRFD (2007) dapat diambil dari hasil uji geser langsung, tau_v = c * A_cv

  • Vecchio etal (2001) dapat diambil dgn rumusan hubungan dgn sudut geser friksi,


2016-07-24 18_18_23-c

jadi penggunaan nilai yg digunakan terakhir sebesar 3.0 N/mm^2 pada data masukan analisa cukup reliable untuk kepemilikan beton pada umumnya.

sedangkan untuk nilai sudut geser friksi atau sudut friksi dalam (internal angle friction) hasil penelitian Suenaga (1998) untuk beton normal (Fc~26.5Nmm^2) menunjukan nilainya berkisar antara 37 - 55 deg dan nilai maksimum tsb mendekati dgn nilai sesuai Wegde Theory.

2016-07-23 22_50_13-5.1.5 Modified Mohr-Coulomb - Opera

source: DIANA FEA (2010)


biasanya analisa model dgn material beton menggunakan kriteria Drucker-Prager namun pada CalculiX belum diimplementasikan UMAT tersebut. terlihat dari rujukan grafik diatas, penggunaan nilai sudut geser friksi yang kecil akan menjadikan bentuk kurva modifikasi Mohr-Coulomb mendekati kurva Drucker-Prager.

 

 

Jumat, 15 Juli 2016

analisa portal sederhana dgn berbagai jenis elemen

pada analisa struktur metode elemen hingga dengan program bantu CalculiX, pengguna diberikan pilihan menggunakan elemen jenis beam 3d continuum, shell continuum atau brick/solid. umumnya program analisa struktur frame lain yg ada menggunakan elemen beam/frame biasa one dimensional, namun jenis elemen tersebut mempunyai kekurangan diantaranya adalah stabilitas torsional dan lokal, distribusi tegangan inelastis pada penampang walau sudah ada beberapa program analisa frame yg advanced seperti sudah mampunya analisa penampang dgn nonlinear material menggunakan fiber beam section. namun disisi lain output program elemen hingga kurang sesuai dengan data masukan prosedur desain strukturalnya, sehingga perlu post processing seperti fasilitas section force agar dapat menampilkan gaya internal balok yg terjadi.

2016-07-15 18_32_13-Calculix Graphix

dibawah adalah portal sederhana yg diselesaikan dengan program analisa struktur frame biasa dua dimensi, akan dibandingkan terhadap beberapa  kemungkinan pemodelan lainnya.

2016-07-15 18_05_19-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ frametest.ftl

meterial beton, dimensi kolom 40x40cm, balok kiri 20x40cm dan balok kanan 30x60cm.

2016-07-15 18_06_06-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ frametest.ftl

defleksi vertikal: node (2), Dy=4.21 mm dan node (6) Dy=9.696 mm

2016-07-15 18_06_22-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ frametest.ftl

2016-07-15 18_06_42-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ frametest.ftl

tegangan lentur balok sisi kiri (f=2.4 N/mm^2) dan sisi kanan (f=3.6 N/mm^2), sedangkan untuk kolom besarnya tegangan lentur dan normal (f=6.29 N/mm^2)

2016-07-15 18_06_54-Ftool - Two-Dimensional Frame Analysis Tool_ frametest.ftl

tegangan geser balok sisi kiri (f=0.4 N/mm^2) dan sisi kanan (f=0.4 N/mm^2) sedangkan pada kolom menunjukkan null.

hasil elemen hingga dengan elemen beam 3d continuum,

2016-07-15 18_36_19-Calculix Graphix

2016-07-15 18_36_39-Calculix Graphix

2016-07-15 18_38_22-Calculix Graphix

2016-07-15 18_39_00-Calculix Graphix

2016-07-15 18_41_13-Calculix Graphix

2016-07-15 18_41_37-Calculix Graphix

terlihat sudah sesuai dan hasilnya mendekati sama, kecuali tegangan geser pada kolom dimana hasil analisa frame 2D menunjukan hasil sama dengan nol (0) pada analisa dgn element beam contiuum, tegangan geser terdistribusi linear dan maksimum di tumpuan/kekangan sebesar (f=0.42 N/mm^2) perlu ditinjau ulang kesesuaian dan penyebabnya (?).

dengan tampilan section force,

2016-07-16 00_35_53-Calculix Graphix

momen lentur (64462100N*mm = 64.46 kN*m)


2016-07-16 00_35_27-Calculix Graphix

gaya normal/aksial (103996 N = 103.99 kN)


2016-07-16 00_35_07-Calculix Graphix

gaya geser (71997 N = 71.99 kN)


model (2)

2016-07-15 19_04_38-Calculix Graphix

dalam tampilan section force,

2016-07-16 00_17_09-Calculix Graphix

momen lentur (64462100N*mm = 64.46 kN*m)


2016-07-16 00_16_04-Calculix Graphix

gaya normal/aksial (103996 N = 103.99 kN)


2016-07-16 00_15_33-Calculix Graphix

gaya geser (71997 N = 71.99 kN)


dalam tampilan tegangan 3d,

2016-07-15 22_44_10-Calculix Graphix

2016-07-15 22_44_35-Calculix Graphix

2016-07-15 22_45_08-Calculix Graphix

2016-07-15 22_45_32-Calculix Graphix

2016-07-15 22_45_50-Calculix Graphix

model (3)

2016-07-15 19_07_30-Calculix Graphix

 

2016-07-15 22_53_35-Calculix Graphix

2016-07-15 22_54_11-Calculix Graphix

2016-07-15 22_56_07-Calculix Graphix

2016-07-15 22_56_27-Calculix Graphix

2016-07-15 22_56_45-Calculix Graphix

masih terlihat adanya tegangan geser pada kolom yg cukup besar (fav=0.18 N/mm^2) , gaya geser tersebut terlihat cukup besar namun bertanda berlawanan pada sisi serat sumbu utama lentur, saat ditampilkan dengan section force menunjukan gaya geser adalah nol (0) dan ini hasilnya sama dengan analisa menggunakan one dimensional element diatas. hasil keluaran besarnya defleksi dan tegangan berbagai model tersebut menunjukkan mendekati sama satu dgn lainnya, tidak ada perubahan yg cukup berbeda signifikan.

**updates

model (4)

2016-07-18 23_12_38-Calculix Graphix

solid element type C3D20R

2016-07-18 23_05_46-Calculix Graphix

perbedaan mendasar terletak pada pengabaiannya daerah rigid end zone pertemuan balok dan kolom pada analisa sebelumnya dengan beam continuum element atau analisa frame biasa dgn one dimensional element.

2016-07-18 23_07_22-Calculix Graphix

2016-07-18 23_07_39-Calculix Graphix

2016-07-18 23_07_56-Calculix Graphix

zoom daerah kolom

2016-07-18 22_53_58-Calculix Graphix

2016-07-18 23_08_30-Calculix Graphix

zoom daerah kolom

2016-07-18 22_55_46-Calculix Graphix

2016-07-18 22_57_30-Calculix Graphix

2016-07-18 23_08_45-Calculix Graphix

zoom daerah kolom

2016-07-18 22_54_40-Calculix Graphix

2016-07-18 22_59_43-Calculix Graphix

tumpuan kolom dilihat dari sisi bawah,

2016-07-18 23_44_35-Calculix Graphix

pada tampilan hasil tegangan geser daerah tumpuan kolom menunjukkan tanda nilai yg sama dan berbentuk kurva parabolik hanya pada sisi tepi namun pada sisi dalam menunjukkan berlawanan, berbeda halnya dengan sebelumnya analisa dgn elemen beam continuum yang menunjukan tanda nilai yg berlawanan pada sisi tepi dan dalam. pada sisi keluar bidang juga menunjukkan adanya tegangan geser, keadaan ini terlihat akibat dari pengekangan ideal sempurna dan pengaruh nilai banding poison sesuai theory luas geser effektif. mungkin hasil nilainya akan berbeda signifikan jika tumpuan dimodelkan sebagai solid block yg besar dan tebal (?) perlu ditempuh model tsb.

pada titik pertemuan balok dan kolom (beam-column joint) terjadi konsentrasi tegangan geser yg besar. hal ini yg menyebabkan peraturan beton menetapkan perlunya tulangan daerah joint walau setidaknya dipasang minimum atau praktis. pada prosedur desain dengan prinsip daktilitas penuh (full ductility) perlu ada perhitungan khusus mengenai hal ini guna menghindari kegagalan getas pada daerah tersebut.

... to be added

  • using shell continuum element