Selasa, 06 Januari 2009

Kemampuan GUI & bridge files pd software FE, perlu?

Perbedaan yg paling terlihat antara bebrapa software FE adalah antarmuka grafis pengguna GUI dalam memodelkan struktur, penentuan material & penampang, penerapan beban, penampilan hasil gaya dalam dan hasil desain. Hal yang paling penting diantara kemampuan GUI tersebut adalah penampilan beban yang sudah diterapkan, dikarenakan kompleksitas beban yg diterapkan pd elemen lebih tinggi dibanding karakteristik material atau penampang. SAP2000 V7 (Student) dapat menampilkan beban yg diterapkan, namun terlihat agak sulit, karena beban yg ditampilkan hanya dapat ditampilkan tiap as-portal satu persatu. Hal yang lebih cepat dilakukan adalah tampilan 3D namun jadi benar2 rumit jika portal yg dimodelkan mempunyai bentang banyak dan bertingkat. Jika akan ditapilkan hanya beban pd balok dalam suatu lantai saja perlu dibatasi tampilannya.

2008-01-06_151819

Setelah ditentukan batasannya maka akan dapat lebih mudah meng -check penerapan beban yg sdh ditentukan oleh penggunan. Tampilan dapat dibedakan seperti terlihat dibawah ini.

2008-01-06_151838

Zoom object pada daerah yg ingin kita lihat akan sgt membantu.

2008-01-07_104609

Pada perencanaan pondasi berdasarkan reaksi tumpuan.

2008-01-07_103559

Bridge files dimaksudkan SAP2000 dapat berinterkasi dgn program lain seperti CAD atau FEA lain yg lebih advanced. File yg digunakan diantaranya DXF, IFC, IGES & Nastran (meshing 3d shell/solid compleks).

Sedangkan untuk tujuan presentasi/ penyampaian kejelasan model yg kita buat perlu kemampuan tambahan seperti dimensioning dan 3d render dan shadow agar lebih terlihat lebih nyata. expot 1,2,3 steps  ... done :)

2008-01-06_154826 SAP2000 model 3D views

2008-01-06_150245

Model setelah di import ke SkecthUp, diberikan keterangan dimensi dan bayangan biar keliatan bagusan. Bisa juga ditambahkan gambar lain seperti slab, dinding dan arsitektural lain jika diperlukan.

2008-01-06_141346

Model  setelah render 3D kemudiandipoles inin itu biar lebih bagus lagi, dibuat video walkthrough jga bisa.

2008-01-06_141209

hmmm.. nice apps, thx.

Senin, 27 Oktober 2008

OpenOffice.org 3 sdh release :)

Aplikasi yg sya handelin buat bikin laporan tulisan, perhitungan lembar kerja dan pemrograman menengah, gambar vektor ilustrasi tekhnik. Kini sudah keluar versi yg mencapai 3.0, seingat saya dulu bbrpa tahun yg lalu masih versi 1.0 carinya susah mau download saat itu uk.50mb-an aja susah 'coz lelet masih dial-up connection. Dapet juga saat itu dari rental CD bonus majalah komputer apa ya, lupa :) baca2 seneng juga kalo ada BASIC nya, kemudian bbrpa bulan sdah ada yg versi 2.0 dgn sabar saya download web langsung. Di versi 3.0 in ada banyak improve, dapat dilihat di web langsung.



1st taste, Kesan2ku pertama pake:



 

tampilan keliatan fresh, icon mirip saat aku pake di Ubuntu 8Hardy modifnya team Canonical. 



Fungsi Solver pada spreadsheet CALC yg dikembangkan



Tambahan kemampuan Cropping pada DRAW

... dll, sya blom explore smua.

Rabu, 15 Oktober 2008

Tinjauan penulangan Balok tinggi

Berikut dilakukan perbandingan awal hasil desain penulangan pada balok tinggi menerus (Strut and Tie Method) dengan SAP2000 (Shell reinforcemenet, please refers to official docs). Data-data perhitungan dan hasil penulangan STM diambil dari Singh, B. et all (2006)



- Balok dimensi, b*h = 500*2000mm

- Bearing plate dims, l*b = 600*500 mm, t assumed to be 50 mm

- Concerte cover, cv = 30 mm, bars dia 16mm (assumed)

- Mutu beton, f'c = 24 MPa, Ec = 23025.20 MPa

- Baja tulangan, fy = 415 MPa

- Gaya yg bekerja sudah terfaktor

Fz_left = 1500/5 = 300 kN; Fz_right = 2000/5 = 400 kN



Walau kedua metode tersebut berbeda dan tidak dapat dibandingkan langsung sehingga dalam hal ini hanyalah merupakan studi perbandingan awal, secara garis besar perbedaan yg terlihat pada kedua metode tersebut adalah Faktor reduksi kekuatan tulangan tarik pada STM adalah 0.75 sedangkan SAP200 digunakan default nilai 0.9, sedangkan lainnya adalah pengecekan thd tegangan tekan beton yang terjadi, kebutuhan dimensi bearing plate, pengecekan pengangkuran dan kebutuhan tulangan minimum begel tegak dan mendatar.

Hasil STM dari pustaka

Batasan Kekuatan tekan beton ijin, phi*fcu = 0.85*Bheta*f'c = 15.30 Mpa

Tulangan atas, As_req = 640 mm2

Tulangan bawah (left) As_req = 1607.71 mm2

(right), As_req = 2250.28 mm2

Tul. tarik minimum, As_min = 0.04*(f'c/fy)*b*d = 2226.50mm2

Tul. tegak/begel tinjauan retak, As_crack = 1462.26mm2/m'

Sumbu-1(X global)

Reinforcement intensity (mm2/mm)

Sumbu-2 (Z global)

Hasil SAP200-Concrete Shell Reinforcement

Concrete stress output S1&S2 perlu perhitungan lanjut dgn lingkaran Mohr (biaxial stress,nilai f'c meningkat)

Tulangan atas

As_req = Avg(1.31438,0.609226,0.23514)*(222.22*2)*2 = 639.62mm2

As(ver) = 639.62*(0.9/0.75) = 767.54mm2

Tulangan tengah (mid)

As_req = Avg(0.353441,0.419726,0.360942)*(222.22*2)*2 = 336.02mm2

As(ver) = 336.02*(0.9/0.75) = 403.22mm2

Tulangan bawah (left)

As_req = Avg(1.965236,1.23601,0.752096,0.431844)*(222.22*3)*2 = 1461.71mm2

As(ver) = 1461.71*(0.9/0.75) = 1754.05mm2

Tulangan bawah (right)

As_req = Avg(2.806077,1.767058,1.067494,0.720944)*(222.22*3)*2 = 2120.50mm2

As(ver) = 2120.50*(0.9/0.75) = 2544.60mm2

Tulangan tegak (vertical/crack)

As_req = Avg(0.813851,1.698905,0.227891,0.274861,0.169771)*(225*3.5)*2=1003.36mm2

As(ver) = 1003.36*(1000/787.5)*(0.9/0.75)=1528.92mm2

Walau masih merupakan studi perbandingan awal, pada kasus ini terlihat SAP2000 dapat memprediksikan kebutuhan tulangan pada balok tinggi (stress discontinuity) jika dimodelkan dgn mesh yg halus (fine). Dalam pemodelan ini meshing yang digunakan masih kurang halus terutama pada pertemuan perbedaan material concrete dgn steel (bearing). Pada desain penulangan menggunakan STM hanya ditinjau konsentrasi penulangan pada bagian atas dan bawah (add horizontal stirrups), sedangkan pada hasil SAP2000 terlihat adanya kebutuhan penulangan pada bagian tengah tinggi balok.



Concrete principal compression stress (N/mm2)

Bentuk distribusi tegangan prinsipal beton tekan yang terjadi berbentuk bottled types struts. Perlu diadakan perbadingan lain pada jenis balok tinggi lain seperti berlubang, kantilever/corbel, perbedaan ketinggian, dan pada balok miring/tappered.

Pada keadaan tertentu dibutuhkan lubang pada balok misal untuk keperluan utilitas. Daerah lubang pada balok tersebut riskan terhadap retak akibat konsentrasi tegangan, retak tersebut dapat diprediksikan secara kasar dengan SAP2000, tujuannya adalah meberikan tulangan praktis ekstra pada daerah tersebut. Dibawah adalah prediksi retak dan kebutuhan tulangan berdasarkan hasil penelitian oleh Wigroho, H.,Y., etall (2008).

2009-04-08_143748

Dimensi Penampang balok uji dan pembesiannya. Data mutu beton f'c=44.516 Mpa, sehingga Ec=4700*Sqrt(f'c) = 31358.54 Mpa, angka perbandingan poisson v=0.2 sedangkan mutu baja fy=Avg(338.71,317.59,345.24)=333.84 Mpa. Perbedaan asumsi model rujukan tumpuan sendi-rol sedangkan disini adalah tumpuan sendi-sendi dengan memamfaatkan sumbu simetri untuk kemudahahan pemodelan.
2009-04-08_151826

Prediksi kebutuhan tulangan arah lokal-1 (tul. pokok) P=2.000 kgf

2009-04-08_151842

Prediksi kebutuhan tulangan arah lokal-2 (tul. geser)

2009-04-08_151322x1

Pola retak yang terjadi, beban P tengah bentang terkecil saat mulai terjadi retak P=~2.000 kgf.

2009-04-08_152250

Principal stress arrows, blue-tension (crack)

2009-04-08_152312

Zoom Detail daerah dibawah beban.

Kamis, 09 Oktober 2008

Some Free/Opensource CAE Structural


FTOOL


(c) 1991, Luiz Fernando Martha




STRUCTWARE


(c) 2003, Robert Matthews




Response2000


(c) 1999, Evan Bentz




LINPRO


(c) 2000, Enes Siljak




MASTAN2


(c) 19xx, Ronald D. Ziemian & William McGuire




OpenSees


(c) 2006, UC Regents




CalculiX


(c) 1998 Guido Dhondt & Klaus Wittig



GMSH


(c) 2009, Christophe Geuzaine & Jean-François Remacle




CODE ASTER


(c) 2000, EDF




FRANC2D


(c) 1991 Cornell Fracture Group


Minggu, 21 September 2008

Perbandingan RC Shell reinforcement design pd slab&beam

Dilihat perbandingan hasil design slab beton berdasarkan force method (SAFE) dan moment resultant atau predetermined field moment (SAFE/SAP2000), slab tersebut sudah ditinjau dan dianalisa sebelumnya.

Data perhitungan :

Tebal slab, th = 150 mm

Selimut beton, 

Tulangan atas (Top)

X cover = 20 mm (to centroid)

Y cover = 30 mm

Tulangan bawah (Bottom)

X cover = 20 mm (to centroid)

Y cover = 30 mm

Mutu beton, f'c = 27.5 MPa

Baja, fy = 400 MPa (deformed bars)

Faktor reduksi kekuatan tinjauan lentur, Phi_b = 0.9 (ACI318 dan default SAP2000)

Kombinasi yg ditinjau U=1.4D+1.7L

 

Design method using Nodal Moment (force method)

Hasil desain SAFE

Middle Strip

Lapangan

As_pos = 1104.11 mm2/m lebar strip

Tumpuan

As_neg = 801.36 mm2/m lebar strip

 

Hasil Design SAP2000

Lapangan

As_pos = Avg(0.590746,0.676456,0.676456,0.590746) =  0.633601 mm2/mm'

= 0.633601*3000 = 1900.80 mm2/m lebar strip

Tumpuan

As_neg = Avg(0.275341,0.286297,0.286297,0.275341) = 0.280819 mm2/mm'

= 0.280819*3000 = 842.457 mm2/m lebar strip

Design method using predetermined field moment (SAP2000 RC Shell Design)


Design method using Internal Moment (Wood-Armer/Moment Resultant, SAFE)

Perbedaan yang cukup signifikan terutama pada pembesian momen positif (lapangan). Pada desain beton slab/plate (XY plane,without membrane forces) didasarkan hubungan kesetimbangan (Tension steel) Ts = Cc (Conpression concrete), ini terlihat berbeda pada desain shell (3D,with membrane forces) SAP2000 yang didasarkan pada konversi bending moment thd lengan momen yg menjadikan pure membrane forces ditambahkan dengan membrane forces yg terjadi. Tidak diberikan dan dijelaskan dalam dokumentasi SAP2000 - shell reinforcement mengenai batasan validitas penggunaan, apakah dapat juga diterapkan pada element plate (bending only) atau element plane stress (membrane only), perlu merujuk pada pustaka aslinya dari Troels-Brondum-Nilsen(1974) dan Peter Marti (1990) untuk mengetahui detail dan kejelasannya.

Sebagai peninjauan awal saja, ditinjau aplikasi desain element shell SAP2000 untuk keadaan membrane force only yaitu struktur balok yang dimodelkan dgn element plane stress

Data perhitungan :

Lspans = 6.00m

Dimensi balok, BxH = 400x1000 mm

Mutu beton K300 --> f'c = 25.38 MPa

Tulangan fy = 400 MPa (deformed bars)

Tebal shell, th = 400 mm

Beban P = 2.22*6 = 13.33 kN

Momen Mu = 13.33*6.00 = 80.0 kN.m



Perhitungan standar desain balok beton ACI-318 dengan faktor Phi_b = 0.9 dapat dilihat disini, perkiraan kebutuhan kebutuhan tulangan perlu berkisar 4D10 (314.16mm2) tergantung konfigurasi tulangan.

 

Hasil output kebutuhan penulangan daerah tumpuan (negatif moment)

Nilai terbesar @h=1000mm, As_req(max) = 

Max(0.66032,0.595727,0.474602,0.405285,0.337724,0.221759,0.157382,0.081826,0.012451)

= 0.66032 = mm2/mm'

Nilai rata-rata, As_req(avg) =

Avg(0.66032,0.595727,0.474602,0.405285,0.337724,0.221759,0.157382,0.081826,0.012451)

= 0.327452889 mm2/mm'

As_req = 0.327452889*(1000-466.67)*2 = 349.28 mm2

Nilai terkecil@h=466.67mm, As_req(min) = Min(0.66032,0.595727,0.474602,0.405285,0.337724,0.221759,0.157382,0.081826,0.012451)

= 0.012451 mm2/mm' 



Jika ditinjau penulangan per-lapis

Lapis atas Hlap1 = 200 mm @ h=800~1000mm

Tinjau rata-rata, As_req(avg)=Avg(0.66032,0.595727,0.474602,0.405285,0.337724)

= 0.5339835 mm2/mm'

As_req(lap1) = 0.5339835*200*2 = 213.59 mm2

Lapis atas Hlap2 = 200 mm @ h=600~800mm

Tinjau rata-rata, As_req(avg)=Avg(0.66032,0.595727,0.474602,0.405285)

= 0.2805375 mm2/mm'

As_req(lap2) = 0.2805375*200*2 = 112.22 mm2

Lapis atas Hlap3 = 200 mm @ h=400~600mm

Tinjau rata-rata, As_req(avg)=Avg(0.157382,0.081826,0.012451,0.00)

= 0.06291475 mm2/mm'

As_req(lap3) = 0.06291475*200*2 = 25.17 mm2

Jumlah total, As_req(tot)= 213.59+112.22+25.17 = 350.98 mm2

 

Terlihat nilainya mendekati dibandingkan dengan perhitungan balok beton biasa (349.28mm2 atau 350.98mm2 terhadap 314.16mm2), namun perlu tambahan perbandingan lain seperti balok tinggi (deep) atau miring (haunched). Beberapa rujukan menyatakan bahwa perhitungan design moment pada element shell dgn menggunakan moment resultant (wood-armer) atau predetermined field moment sangat sensitif terhadap meshing yang digunakan (required fine mesh). Perlu adanya penulurusan verifikasi/validasi dari rujukan pustaka aslinya, sehingga didapat lebih kejelasan.

Selasa, 16 September 2008

Distribusi beban lantai ke balok: Auto,Trapezoidal,Equivalen



Dalam pendistribusian beban lantai untuk jenis struktur beton yang dicor bersamaan/monolit maka kebanyakan distribusi beban yang bekerja adalah pada dua arah (two-ways). Setiap program analisa struktur mempunyai berbagai pilihan untuk memperhitungkan beban yg bekerja pada balok, pada SAP2000 versi 10 keatas sudah tersedianya kemampuan pemberian input beban secara auto aksi satu arah (one-way) atau dua-arah(two-ways) tergantung penentuan oleh pengguna. Beban merata yang bekerja (force/square length) akan didistribusaikan ke balok yang bertemu menjadikan beban (force/length) trapesium dan segitiga. Ditinjau balok penumpu beban lantai tanpa adanya balok rib atau balok anak/sekunder, dengan data perhitungan :

Beban merata

W = 10.00 kN/m2

Berat sendiri balok tidak ditinjau terlebih dahulu untuk kejelasan penyampaian.

Bentang

Lx = 4.00m  (Shortest spans)

Ly = 6.00m  (Longest spans)

Perbandingan Ly/Lx = 6.00/4.00 = 1.5 < 2.5 maka distribusi beban dua arah.



Adapun pemodelan yang ditinjau adalah

Model 1, beban di-inputkan sebagai beban merata (W arah -Z) ditentukan two-ways.

Model 2, beban dikerjakan langsung pada balok. Pada nilai terbesar (peak values)

qTrap = qSgt = (1/2)* W * Lx = 0.5*10.00*4.00 = 20.00 kN/m'

Model 3, beban trapesium dan segitiga dijadikan merata sepanjang balok dengan equivalensi didasarkan kondisi tumpuan sederhana.

qEqvTrap = 0.5 * W * Lx *((Ly^2-(4/3)*(Lx/2)^2)/Ly^2) = 17.04 kN/m'

qEqvSgt = (W * Lx)/3 = 13.33 kN/m'



Pertama ditinjau tumpuan sederhana hinged, kemudian ditinjau ulang pada keadaan tumpuan lain/kombinasi: rolled, free, fixed dan kolom bawah jepit (b=h=30cm;Lkol=3.0m).



Tinjauan tumpuan fixed-free @shortest(selisih 22.84%)



Tinjauan tumpuan fixed-hinged-free (selisih 21.34%)



Tinjauan tumpuan fixed-free (selisih 25.16%)



Tinjauan tumpuan kolom @ satu bentang (selisih 3.76%)





Tinjauan tumpuan kolom @ dua bentang (selisih 4.40%)



Tinjauan tumpuan kolom @ dua bentang + kantilever (selisih 19.44%)

 

Distribusi beban aksi dua arah yg auto pada SAP2000 terlihat stabil, namun bagaimana dgn aksi satu-arah hubungannya dgn penentuan sisi yg menjadi tumpuan (shortest by default?) jika berupa lembaran papan kayu/beton yg panjang atau keadaan lain bondeck dipasang sejajar arah memanjang (fungsi ruang sebelah,cost,bentang selisih sedikit) bagaimana? default's not always be the best, i think :)

Pada tinjauan balok dgn tumpuan diatas, selisih mencapai ~25% sedangkan pada portal tidak bertingkat kondisi umum sperti diatas selisih kurang dari 5% (dapat diterima). Selisih akan besar pada portal yg terdapat kantilever. Kelanjutan tinjau terhadap adanya dinding beton dan portal bertingkat.