model elemen hingga untuk analisa komponen struktur beton bertulang, sebelum analisa tingkat lanjut yg kompleks dan advanced seperti geometric dan meterial nonlinear plastisitas/damage. baiknya awal dilakukan analisa linear biasa terlebih dahulu untuk memastikan model dan mesh sudah dapat berjalan baik. penggunaan elemen solid pada tulangan pokok dan sengkang untuk tujuan mencakup perilaku aksi dowel dan pengaruh pengekangan beton (confinement). pemodelan tulangan pokok dengan elemen solid sesuai geometri namun adanya sirip pada tulangan ulir (deformed bars) diabaikan, model tulangan sengkang disederhanakan dengan elemen solid bentuk pesegi ekivalen untuk penyederhanaan meshing, tekukan ujung diabaikan. node pada mesh bertemu/menyatu secara continuous menjadikan hubungan ideal monolit penuh, lekatan antara tulangan dgn beton diabaikan. memanfaatkan model simetri untuk mereduksi waktu komputasi.
.
bentang, dimensi penampang dan ukuran tulangan, ditunjukan dalam gambar ilustrasi berikut:
.
.
.
.
.
.
.
.
.
need to be add,
using nonlinear material: steel plasticity, concrete: compression only, mohr coulomb, drucker prager, damage mazars.
hand calculation, compared with utoronto R2 results, lab test benchmark from another
simple supported beams with concentrate loads, additional steel plate and contact support.
re-meshing using structured hexahedral element
make graph of computational times for every model complexity.
full 3d model for unsymmetrical loads (biaxial shear, moment, torsion, normal eccentric)
software use: SU, SP, PPM, CCX, MF, R2
0 komentar:
Posting Komentar