mengulas permasalahan yg dulu sebelumnya pernah dibahas sebenarnya cukup menarik, dalam hal ini masalah tekuk murni hubungannya dengan penampang kompak dan kategori kolom pendek sehingga kapasitas kolom ditentukan oleh leleh material. Anaisa tekuk eigen cukup cepat ditempuh dan feature tersebut kini sudah banyak tersedia pada banyak program sejenis, namun metode tersebut mempunyai keterbatasan yaitu hanya sesuai jika material masih dalam kondisi elastis dan dapat diartikan hanya berlaku untuk kolom panjang, kolom dengan kategori pendek atau menengah akan mengalami leleh penampang penuh atau sebagian. Kondisi tersebut akan mempengaruhi perilaku tekuk yg biasanya dalam analisa diperhitungkan sebagai penampang efektif.
.
.
"Any yielded portion of a steel column contributes nothing
to the buckling strength of that member even though the
entire cross section supports the load" (Yura, J. A., 2011)
.
.
sya memodelkan ulang dengan elemen solid jenis linear hexaheral (incompatible) jumlah elemen yg diterapkan pada sisi ketebalan adalah 4(empat) buah untuk mencakup ketelitian distribusi regangan plastis dengan jumlah titik integrasi menjadi 8(delapan) titik. Ketidak sempurnaan penampang diambil dari analisa ragam getar bebas tidak terkekang yg kemudian nilainya dikalikan skala L/1000 panjang kolom, mesh terdeformasi perlu disimpan dan digunakan ulang pada program elemen hingga CalculiX. Analisa nonlinear yg ditempuh adalah jenis deflection controller, nilai beban defleksi diterapkan sebesar 5.0mm kemudian total gaya reaksi tumpuan direkam, jika terdapat beban lentur maka diperlukan section print pada ujung untuk mengetahuinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
hasil analisa dengan model material baja tegangan regangan tanpa reduksi sudah menunjukkan lebih kecil dari kapasitas kolom kondisi leleh penuh penampang, dalam analisa kekuatan struktur nonlinear perlu menggunakan material strength factors atau partial strength yg biasanya untuk peraturan negara Amerika/Kanada dan Eropa diambil sebesar 0.9 (reduksi 10%) jika nilai tegangan residu awal tidak ditinjau dan dimodelkan langsung kemungkinannya masih dapat menggunakan nilai faktor yg lebih besar yaitu 0.85 (reduksi 15%) diterapkan terhadap kurva tegangan-regangan baja yg digunakan dalam analisa sbb. Hasilnya menunjukkan sebesar 540.6kN yg sudah mendekati namun sedikit lebih kecil dari kuat rencana secara analitis yaitu sebesar 554.1kN dengan selisih hanya sebesar 2.43% diartikan sudah cukup layak digunakan.
.
.
kelebihan perhitungan kekauatan atau kapasitas kolom dengan metode elemen hingga nonlinear tentunya akan banyak sekali, dapat untuk penampang sembarang dengan kondisi tumpuan dan beban yg beragam. Seperti pada contoh diatas kolom baja dengan beban aksial murni saja dapat dibuat kelanjutan untuk kondisi kolom panjang dan sedang (L=50cm,100cm,200cm & 400cm) lainnya perkuatan kolom dengan penampang model Quen-Cross dan King-Cross..
.
.
karena sedang mempelajari dan menguji banyak kondisi berdasarkan parameter seperti dimensi penampang H-Beam dan Wide Flanges serta panjangnya, maka penggunaan program modelisasi perlu mendukung untuk itu, lebih baik juga jika material dan kondisi batas dapat ditentukan secara otomatis seperti kemampuan CalculiX GraphiX (CGX). Jika pengguna lebih menyukai study parameter berbasis grafis maka dapat menggunakan Salome CAD/CAE seperti contoh berikut dari profil WF200 menjadi HB100, parameter dapat dirubah secara langsung pada tabel masukan dan model akan menyesuaikan secara otomatis termasuk garis partisi yg ditentukan tujuan meshing hexahedral penuh.
.
.
.
.
.
berikut perhitungan cara analtis merujuk peraturan dan hasil elemen hingga untuk panjang kolom 1.5m, bentuk dan besaran ketidak sempurnaan geometri diambil dari analisa ragam getar tidak terkekang (mode-8) diambil nilai seperseribu panjang batangnya, beban defleksi sebesar 15.0mm. Kelihatannya perlu mnggunakan section print pada CalculiX untuk lebih teliti dalam laporan gaya penampang ujung tumpuan. Hasilnya menunjukan selisih cukup besar dgn perbedaan 44% lebih besar, memang agak kesulitan dan kurang sesuai jika analisa nonlinear dibandingkan secara langsung dengan cara analitis merujuk peraturan karena dalam rumusan adanya penyederhanaan seperti faktor panjang effektif dan regangan baja kondisi strain hardenig, sebaiknya dibandingkan dengan hasil uji fisik agar didapat kejelasan mengenai tingkat ketelitian dan kelayakannya.
.
.
.
.
(Rmax=261.3kN)
.
tambahan dbawah adalah analisa tekuk elastis eigenbuckling yg menunjukkan nilai sebesar 306.8kN yg jauh lebih besar sampi sekitar 70% karena mengabaikan plastisitas pada penampang
.
.
0 komentar:
Posting Komentar