Senin, 22 Maret 2021

kelanjutan distribusi beban gravitasi pada pelat & balok

kelanjutan dari postingan sebelumnya, saat ini dimensi bentang balok berbeda pada kedua sisinya sehingga beban yg terjadi adalah berbentuk trapesium pada balok sisi yg terpanjang. ditinjau panel pelat lantai dengan balok keliling, bentang 4.0m x 6.0m, beban merata sebesar 5.0 kN/m2, dimensi balok 20x40cm dan 25x50cm, berat sendiri diabaikan untuk kejelasan. untuk pemodelan balok dengan pelat elemen shell diterapkan perbedan reduksi kekakuan sesuai rujukan.

.

.

.

.

.




.

.

.

.

.

.



.

.

.

.



.

.

.


.

.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



.

.

.

.

.

.



.

.

.



















.

terlihat pada model dengan jumlah panel banyak dan balok menerus menunjukan adanya perbedaaan, momen balok (L=4.0m) pada bagian tengah lebih besar dibandingkan dengan hasil konsep tributary loaded areas (two-ways) hal ini dikarenakan adanya perbedaan kekekauan yg mana balok sisi luar diperhitungkan sebagai balok 'L' sedangkan sisi dalam diperhitungkan sebagai balok 'T' dengan selisih kekakuan berkisar 30%

.

.
(source : PCA Slabs, 2000)
.



.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.


.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.



.

0 komentar:

Posting Komentar