Sabtu, 07 Desember 2024

kondisi batas dan gaya ujung sambungan baja jenis sendi

sambungan baja jenis sendi atau simple connection direncanakan tidak dapat menahan rotasi,namun pada implementas pelaksanaanya terdapat jumlah baris baut setinggi proffil yg dapat ikutbekerja tehadap tahanan rotasi tersebut. Jika gaya ujung diterapkan begitu saja maka hasil program elemen hingga untuk sambungan baut menjadi tidak realistis. Agar dapatsesuai asumsi pada nalisa struktur model global rangka maka dibutuhkan kondisi batas kekangan rotasi ujung atau lainnya dengan  tambahan momen berlawanan senilai beban titik terpusat berjarak eknsenstrsitas tertentu. Dformasi struktur pada sub model agak berbeda, namun hasil gaya dalam menunjukkan identik atau sama. 

.


model rangka kaku beserta beban kesetaraan
.
pendekatan sebelah kiri dapat diterapkan langung pada model kompleks analisa sambungan baja dengan elemen shell atau solid tiga dimensi, sedangkan model satunya kemungkinan  masih menyalurkan momen akibat kekangan tak terduga pada saambungan baja jenis sendi. Sedangkan ambungan jenis jepit penuh atau jepit sebagian dapat diterapkan langsung tanpa perlakuan atau pendekatan khusus tersebut, distribusi gaya dan deformasi akan ditampilkan secara langsung dan aktual.
.

deformasi struktur rangka kaku
.

gaya internal momen lentur (bending moment)
.

gaya internal geser (shear force)
.

gaya internal aksial (axial force)

.

perlu diberikan contoh untuk kedua pendekatan tersebut pada suatu kasus sambungan jenis sendi seperti gusset plate atau end-plate pada balok sejarak eksentrisista tertentu.

.

Rabu, 27 November 2024

material sejenis karet pada analisa FE

.


.

material karet ditemukan pada komponen struktural seperti elastomer jembatan atau base isolator pada gedung, jenis material ini adalah hyperelastis dan hampir incompressible. penyebaran beban antar komponen struktural misal girder jembatan dangan abutmen/pier diberikan pelat baja tebal diantaranya, sedangkan perkuatan komponen elastomeri bearingitu sendiri diberi pelat baja tipis setiap lapis tertentu. Nilai parameter dapat didekati dari hubungan korelasi dengan nilai modulus elastisitas material yg mana biasanya untuk karet berkisar 5MPa s/d 10MPa, nilai ini juga dapat didekati dari initial shear modulus sebesar tiga kalinya. Grafik tegangan regangan sesunguhnya didapat dari hasil benda uji tarik uniaksial, biaksial dan geser seperti contoh diatas (sumber: Wikipedia), kemudian dilakukan kalibrasi dengan curve fitting terhadap beberapa parameter pada model material hyperelastis tersebut. Pada solver FE CalculiX disediakan beberapa model untuk jenis hyperelastic yaitu Arruda-Boyce, Mooney-Rivlin, Neo Hooke, Ogden (N=1,2,3), Polynominal (N=1,2,3), Reduced Polynominal (N=1,2,3) dan model Yeoh.

.


.

.


.
.

.

.

.

.


.

.



.

berikut hasil saat diterapkan beban defleksi untuk gaya tekan, tekuk dan kapasitas tekan akan terdeteks  secara otomotis dengan jenis analisa deformasi besar  Kontak antar bidang komponennya sendiri (self contat) juga dapat diketahui jika diinginkan dengan penerapan node to surface ontat jenis hard.

.

.

.

.

.
.

.
.

.

.

.

.
.

.

.

.


.



Selasa, 26 November 2024

penyeragaman model material pasangan batu bata

.



.

pasangan dinding batu bata dibagi menjadi jenis struktural dan non-struktura, untuk jenis pelengkung adalah pengunci geser yg hubungannya dengan gaya tekan. Sedangkn pasangan dinding dapat dibuat struktural dengan adanya pembesian khusus balok dan kolom lintel yg dominasi   untuk menahan gaya tarik (ties), sedangkan lentur ditahan oleh aksi lengkung atau juga rangka batang tekana (strut). Material sesungguhhnya adalah kombinasi atanya batu bata (brick) dan adukan pengisi (mortar), jika dilakukan nalisa secara detail akan cukup rumit karena adanya kontak atau delaminasi antra dua maaterial tersebut. Beberapa peraturan membuat penyederhanaan dengan asumsi penyeragamn atu homogenissi dintranya adalah peraturan Eropa sbb,

.

.

pada tulisan ini ditinjau rumus pendekatan diatas dengan model lain yg lebih teliti., perkuatan juga dapat ditinjau pada analisa program bantu elemen hingga pada daerah tarik, diberikan lapisan fiber reinforced polymer atau pelat baja tipis mutu tinggi. Pendektan model material nonlinear yg paling sederhana adalah Compression_Only pada CalculiX, model lain dengan Mohr-Cploumb atau Drucker-Prager juga dapat digunakan untuk jenis mterial pasangan batu bata. beberapa lopran menggunkan mterial jenis damage seperti Mazars dan CDP1/2, terliht itu untuk bangunan historical dan monumental yg sangat penting untuk sejarah.

.


.

lengkung pasangn batu bata dengan diameter dalam 1400mm, dimensi batu bata  220x110x60mm dengan susunan seperti ditunjukan padaa gambar model, tumpuan hanya tekan dan juga ada kekangan pergerakan kesamping. Beban merata sebesar 10MPa bekerja pada luasan 60x110mm atau sebanding dengaan gaya 66kN, hasil dengan asumsi material linea elastis, deformasi besar diperhitungkan, elemen solid hexahedral linear dengan reduksi (C3D8R)

.


.



.


.


.



.


.





.

.

.


.
model diatas kelihatannya masih terlalu tebal pada lapisan pengisi mortar, perlu jumlah batu bata dengan tambahan empat buah agar lebih rapat. Analisa perlu dilakukan ulang dengan perbedaan penggunaan jenis material seperti sebelumnya, khusus model lengkung konvergensi dengan penteragaman atau homogenisasi kepemilikan material tidak mencapai konvergensi yg sama dengan sebelumnya, kapasitas beban menunjukkan dibawahnya yg dapat diartikan konservatif atau aman.

.


.
.

.
.

.

.



.

.

ditinjau dindng pasangan bata dengan dimensi panel 980x820mm, digunakan materialliner elstis dan  nonlinear Compression_Only dan hasilnya ditampilkan berikut. Bekerja beban terpusat vertikal sebesar 110kN yg disebarkan pada area parsial tertentu.

.

.

.

.


.

.

.

.



.

beban arah vertikal ditingkatkan dua kali lipat sebelumnya, ditambahkan juga beban horisontal sebesar nilai separuh dari beban tersebut.

.


.

.

.

.


.

berikut hasil menggunakan kepemilikan material dengn penyergman atau homogenissi, terlihat cukup praktis karena dapat menyederhnakan model namun dengan hasil yg mendekat. Kelebian lain adalah meshing dapat lebih kasar dan juga tahapkonvergensi analisa yg lebi cepat.

.


.


.

.

.

.



.

kendala pada pemodelan dan analisa diding atau lengkung pasangan batu bata adalah ketidak beragamannya material bata itu sendiri yg biasanya dibuat lokal setempat tiap daerah di Indonesia. Suatu penelitian dari dalam negeri menunjukkan kualitas atau mutu bata lokal dapat lebih rendah dari mortar lapis pengisinya, sedangkan persyaratan menentukan setidaknya setara. Jika ingin lebih terjaga mutunya pada saat desain dan pelaksanan, maka baiknya menggunkn jenis batako solid atu bata ringan dari perusahaan yg telah memenuhi standar dengan sertifikasi produk. Sedngkan mengenai lapis pengisi mortar dapat cukup konsisten kekuatannya dengan menjaga mutu pasir dan perbandingannya dengan semen misal 1:4, 1:6 atau 1:8. Kesulitan lain analisa pasangan batu bata adala kekuatan lekat antara morta dengan baut bata, yg biasanya lebih renda dari kuat tarik material. Adnya balok dan kolom lintel (ties) dapat juga berguna untuk meningkatkan pengekangan terhadap delaminasi pasangan batu bata dengan mortar.

.