awalnya ingin tahu perkembangan desain kapasitas kolom dari waktu ke waktu, karena melihat peraturan beton indonesia SNI yg baru (2013) tidak berbeda dgn diluar Amerika ACI318 dalam hal faktor reduksi kekuatan. lain halnya dengan peraturan beton Indonesia yg tahun sebelumnya (1991) dan (2002), masih terdapat perbedaan dlm hal tersebut.
(sumber: American Concrete Institute, 2014)
periode lebih awal dari ACI318 tidak ditinjau kerena pastinya perlu mencari pustaka dan menerapkan perhitunggannya secara manual dgn kalkulator tangan.
ditinjau masalah kolom sederhana dgn tulangan satu sisi simetris, analisa ditinjau uniaksial. secara rinci data masukan ditampilkan berikut,
hasil grafik kapasitas kolom dengan faktor reduksi,
hasil grafik kapasitas kolom tanpa faktor reduksi (kuat nominal),
hasil diatas dibandingkan dgn program analisa penampang yg sdh banyak di benchmark dgn hasil laboratorion karena kemampuannya dalam analisa nonlinear material beton dan baja tulangan, serta tinjauan keadaan retak.
data masukan properties material,
hasil keluaran program dalam bentuk grafis dan tabel,
data keluaran tersebut dalam kondisi belum meninjau crushing beton diplotkan kembali dgn program PCACOL dgn superimposed untuk mengetahui perbandingan selisihnya:
ACI318-1983 dgn faktor reduksi dan jenis tegangan blok beton Whitney rectangular,
perbandingan dgn tanpa faktor reduksi atau kuat nominal, jenis tegangan blok beton Whitney rectangular
perbandingan dgn tanpa faktor reduksi atau kuat nominal, jenis tegangan blok beton PCA parabolic
perbedaan tersebut sdh jelas disebabkan dari perilaku nonlinearitas material. terlihat program diatas belum meninjau adanya pengaruh pengekangan, tidak ada pengaruh dan perbedaan grafik kapasitas dgn dan tanpa adanya tulangan sengkang (?).
perbandingan dengan software lain desain kapasitas penampang kolom ACI318-2005,
perbandingan lainnya hubungan momen lentur dan kelengkungan,
... to be add
perbandingan dgn ACI318 tahun 1989, 1995, 1999, 2002, 2005, 2008, 2010, 2014
perbandingan dgn FEA 3D solid element (CalculiX/Abaqus) dan 1D fiber element (Code_Aster/OpenSEES) including material nonlinearity, juga untuk mengetahui effek dari pengekangan.
perbandingan dengan program kapasitas kolom lain dari researcher community yg memperhitungkan pengaruh nonlinearitas material dan pengekangan beton.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar