.
.
pemodelan baseplate kolom baja sebenarnya cukup rumit terutama adanya konfigurasi tulangan pada kolom pedestal beton, untuk penyederhanan dapat dimodelkan sebagai pelat pada pondasi elastis hanya tekan. Kekakuan yg diperhitungan biasanya setinggi 40 sampai 60 diameter angkur dengan acuan panjang penyaluran tulangan. Interaksi baut angkur dengan pelat dasar dapat dimodelkan secara langsung dengan elemen solid atau juga disederhanakan dengan pegas arah normal dan geser pendekatan nonlinear. Nilai panjang Lbe berikut diambil sebesar 8 kali diameter angkur, sedangkan tebal grouting sekitar 25mm
.
(source: Wald, 1999)
.
(source: CEB, 1997)
.
Pegas nonlinear tersebut perlu dibuat terlebih dahulu berdasarkan acuan uji eksperimental di laboratorium, atau simulasi elemen hingga. Grafik kurva beban-dfleksi dapat dibuat untuk berbagai macam diameter angkur yg ada dipasaran agar dapat diterapkan ulang secara mudah pada simulasi elemen hingga. Model pendekatan tersebut mengabaikan kontak friksi, sehingga mempunyai asumsi geser diterima penuh oleh baut angkur.
.
.
.
.
sedangkan jika ujun bebas tertahan rotasi, maka nilai kekakuannya adalah sebagai berikut.
.
.
terlihat dari rumus pendekatan diatas, untuk membuat grafik atau tabel kekakuan pegas linear dan nonlinear yaitu
- beton dasar dipengaruhi oleh panjang effektif dari diameter angkur, besaran dapat dibuat dalam satuan pegas kekakuan per luasan (N/mm/mm2 atau N/mm3)
- kekakuan pegas arah normal dan transversal dipengaruhi oleh diameter dan tebal pelat, jadi pengelompokan tentunya akan lebih bervariasi.
berikut contoh pembuatan grafik kurva hubungan beban dan defleksi arah normal untuk angkur diameter 20mm panjang 200mm dengan mutu setara baut A325. Selanjutnya dapat dipakai untuk data pegas nonlinear, untuk kondisi tekan ditentukan nilai yg mendekati nol (diabaikan).
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar