seharusnya buku teknik banyak dipenuhi gambar ilustrasi pelaksanaan jenis konstruksi yg dibahas, untuk struktur baja jenis profil tidak begitu banyak namun aplikasi sambungan akan berbeda jauh banyak sekali jenis peruntukannya. dikategorikan balok, kolom truss, bracing dll atau las (weld), baut (bolt) dan kombinasi. coba anda bandingkan buku baja yg jaman dulu dengan sekarang, detail skematis akan cukup banyak dilampirkan namun buku baja jaman sekarang sya lihat kebanyakan hanya photo yg diambil dari berbagai sumber yg tidak cukup jelas untuk dipelajari konfigurasi dan dimensinya. maksudnya jika dilampirkan photo mengenai struktur baja khusus tsb, diberikan juga tahapan perhitungan desain dan juga detail gambar pelaksanaannya.
jika struktur beton maka gambar ilustrasi penjelas akan cukup monoton, kecuali adanya kondisi lain misal tumpuan atau pertemuan. imajinasi perencana cukup leluasa karena struktur beton dapat dibentuk seperti apa saja nyaris tanpa batas. berbeda dengan struktur baja, adanya pegangan batasan "apakah ini dapat dikerjakan/dilaksanakan?" maksudnya hasil perhitungan dan gambar detail harus dapat dilaksanaan atau dikerjakan tanpa kendala fabrikasi dan dilapangan sesuai dengan sumber daya tenaga, peralatan (drill, cutting,rolling) dan pemasok material (profil, pelat, baut, las) jenis dan kapasitas pengangkat (crane) dan penyokong (shoring)
hal tersebut mengingatkan sya pada beberapa tahun yg lalu ketika bertemu dengan konsultan struktur dari China, meminta prosedur desain beban gempa Indonesia berikut rujukan peraturan (bahasa Inggris) dan sudah sya berikan juga. selang beberapa tempo gambar desain keluar untuk mulai dilaksanakan. namun yg terjadi membuat sya cukup tercengang karena profil yg digunakan tidak ada beredar di Indonesia yg mengacu Jepang. saat ditanya apakah profil tsb dipasok dan didatangkan, jawabnya tidak lalu sya sampaikan tidak beredar ada tersedia disini. seharian sya mencari profil yg sebanding equivalent, berdasarkan rasio kelangsingan lebar atau tinggi dengan ketebalan, luasan dan modulus penampang plastis terbentur berbeda cukup banyak dan jika profil setingkat dibesarkan hanya akan menjadikan konstruksi yg boros. sehingga diputuskan direncanakan desain hitung ulang, sayang sekali bukan hal tersebut tidak ditanyakan dan diskusikan diawal. hal tersbut tentunya tidak begitu rumit jika strukur adalah beton bertulang, misal diameter yg tidak tersedia atau mutu baja tulangan yg sedikit lebih besar/kecil. tahap kesetaraan atau equivalensi masih memungkinkan cepat ditempuh dan diselesaikan.
dalam konstruksi baja dikenal seni merakit, simplifikasi perhitungan sambungan dan standarisasi, cara merakit dibatasi oleh alat potong dan las yg digunakan, misal smabungan baja tubular sebaikanya dihindari jenis las langsung karena membutuhkan alat potong persisi CNC cutting machine yg mana tidak semua fabrikator memilikinya, hubungan berbagai jenis profil yg disambung (open/closed section), kemiringan, banyaknya jumlah profil yg bertemu, dll. sedangkan simplifikasi perhitungan sambungan seperti pada hubungan balok kolom, geser diterima badan sedangkan momen dijadikan gaya kopel sayap tekan/tarik.batang tarik bracing dengan pelat gusset diurai menjadi gaya arah sinus/cosinus pada pertemuannya. bahkan buku luar negeri lebih vulgar menyebutnya sebagai KISS buatlah itu sederhanakan saja dgn asumsi karena tidak tahu persis (keep it simple stupid). sedangkan standarisasi adalah penyederhaan untuk fabrikasi/pelaksanaan dengan mengelompokan jenis sambungan dan profil serta kapasitasnya (over, full, partial strength). kategori over disini bukan dimaksudkan boros, namun angka aman lebih kapasitas sambungan terhadap beban tak terduga semisal gempa atau angin extreme, sehingga diharapkan kegagalan member terjadi lebih dahulu dibanding sambungannya dan terjadi sendi plastis sejarak tertentu untuk adanya disipasi energi. bertahan dalam kurun waktu tertentu sampai berlalu dengan mempertahankan stabilitas kinerja struktur keseluruhan. sedangkan partial juga bukan dimaksudkan kekuatan sebagian tidak penuh sehingga tidak cukup. namun disebabkan karena gaya pada penampang sesungguhnya memang tidak bekerja penuh. kondisi ultimit sesuai kombinasi beban yg bekerja yg biasanya sya lakukan hanya untuk elemen sekunder atau elemen utama juga yg memang hasil keluaran gaya cukup beda jauh dengan kapasitasnya. semisal sambungan splice bolt pada balok IWF desain sambungan sekuat profil penampang akan cukup boros jika diambil dari kapasitas geser badan dan momen kopel tarik flanges karena tidak semuanya ditempatkan pada tumpuan dengan geser maksimum dan momen juga maksimum. jumlah baut dan ketebalan pelat sambung dapat direduksi sesuai keadaan penempatan dan tinjauan gaya yg bekerja pada titik tsb. hal ini yg membuat detail sambungan pada tiap pekerjaan dapat berbeda dan sering ditanyakan oleh rekan kerja. sya jawab ringan, jika lebih sedikit baut atau tipis pelat dibanding sebelumnya pekerjaan lain ya dijawab biar "optimal" begitu sebaliknya jika lebih banyak baut dan tebal pelat dari sebelumnya ya dijawab biar "mantap" padahal kesemuanya didasarkan pertimbangan teknis.
pada masa awalnya detail sambungan baja biasanya tidak dikeluarkan konsultan struktur namun dibuat dan diajukan oleh fabricator, sya dulu biasa menanganinya. untuk gaya pada titik balok/kolom atau batang yg dikeluarkan nilainya akan cukup jelas, namun seringnya hanya simbol saja apakah disitu jenis rigid connection atau simple/hinged connection. untuk itu perencanaan sambungan dapat mengacu pada kapasitas penampang (geser, momen, tarik) dan kategori elemen (beam,column,bracing,truss) diambil dominasi atau kombinasi yg paling menentukan. seperti yg pernah sya alami bertemu dengan konsultan struktur dari Jerman dan Australia.
pernah juga sya mendapatkan detail sambungan yg diterima dari konsultan struktur dalam negeri (Indonesia) untuk pekerjaan bangunan atap bentang panjang tidak bertingkat. profil yg digunakan jenis tapered atau non-prismatic dari susunan pelat yg di las. saat itu sya melihat gambar rencana adanya sambungan end-plate yg dinilai kurang dari segi jumlah baut dan ketebalan pelat. setelah sya lakukan perhitungan setidaknya dibutuhkan hampir dua kali lipat dari desain gambar yg diterima. sya mengajukan namun tidak diterima dan disetujui, dijawab sudah cukup. karena jumlah portal cukup banyak dan nilai kontrak sudah jadi (fix) maka dikerjakan sesuai gambar yg diterima, namun sya mengingatkan jangan dibuat fabrikasi keseluruhan dulu dan juga yg dilapangan erection agar tidak melepas penyangga (shoring) karena diperkirakan akan gagal. jika ingin melepas crane dan shoring disarankan bertahap sedikit demi sedikit dan tidak ada pekerja dibawahnya. benar saja yg terjadi dilapangan sesuai yg diperkirakan dan diperhitungkan, kemudian diadakan rapat mendadak antara owner dan konsultan di lapangan sambil meninjau keadaan. setelah itu kembali kepada pengajuan desain sambungan yg sya buat (jumlah baut dan ketebalan end-plate hampir dua kali lipat juga tambahan stiffener) dgn persetujuan owner hubungannya dgn cost dan pekerjaan berlanjut sampai selesai.
(source )
.
untuk pembaca yg minat pada struktur baja perlu memperhatikan pada detailing sambungan, dapat merujuk pada link diatas. sebuah webs yg sya lihat cukup lengkap dan akan di updates terus oleh penulisnya. yaitu Malcolm Kiernan yg bekerja sebagai detailer & design engineer yg berpengalan lama berasal dari United Kingdom. hal tersebut terwujud karena didukung oleh Parabuild Steel, sebuah software detailer baja sejenis Tekla namun dalam lingkup AutoCAD dan BricsCAD bekerja sebagai plugins, mungkin mirip dengan Graitec Advance Steel yg perwakilan Asia pernah presentasi dikantor sya.
karena begitu banyak jenis sambungan baja maka dalam peraturan hanya diberikan prinsip saja tanpa menyeluruh, peraturan baja Australia dan Amerika memisahkan dan membuat tersendiri rujukan yg terdiri dari banyak paket buku panduan. walaupun itu sudah cukup banyak, tetap saja masih belum berlaku umum. ada juga banyak kondisi yg mana rumusan dapat tidak sesuai. pendekatan dengan program elemen hingga FEA nonlinear memasukan pengaruh plastisitas, kontak dan deformasi besar akan cukup membantu dalam judgment kelayakan untuk dikerjakan/dilaksanakan.
sya juga banyak contoh gambar sambungan yg pernah dikerjakan, namun lebih spesifik terhadap keadaan tertentu tidak berlaku umum dan juga tanpa penjelasan. belum lagi masalah ethics karena secara legal privacy adalah kepemilikan perusahaan (fabricator/contractor, consulting engineer & owner) yg bersangkutan. sehingga tidak dapat sya sebarkan bagikan begitu saja secara massive.
sumber lain bacaan untuk lebih bijaksana dan beretika dalam dunia konstruksi baja,
May 2009 Modern Steel article “Connection Design Responsibility: Is the Debate Over?” by Charles J. Carter
March 2015 Modern Steel article "Connection Design Responsibility - How's it been going?" by Cynthia J. Duncan & Charles J. Carter
Agu 2018 Business Practice Notes No. 17 "Provision of appropriate levels of information to steelwork contractors/fabricators" Matthew Byatt
Tidak ada komentar:
Posting Komentar