sebagai catatan saja dari pemodelan base plate yg pernah dulu sya sampaikan, dalam postingan tersebut pertemuan base plate (shell element) kolom baja dengan kolom pedestal diwakilkan dengan pegas winkler atau juga dapat model pasternak foundation yg hanya menerima tekan. hal ini kurang sesuai juga karena kenyataannya sudah diketahui modulus kekakuan dasar (modulus of subgrade reaction) akan meningkat sampai berlipat pada area yg mengalami tegangan tekan yg cukup tinggi. selain itu diabaikannya kontribusi kekakuan tulangan terutama longitudinal akan menambah angka hasil penyimpangan analisa. hal tersebut dapat diperkirakan dari kondisi bidang tekan terbesar yg bekerja pada sayap dan pertemuannya dengan bagian bawah sejajar dengan keberadaan lajur tulangan longitudinal.
.
.
untuk saat ini sya sedang lebih tertarik dengan pemodelan solid element, untuk awal tinjauan tanpa model tulangan longitudinal dan pengekangan tulangan tranversal perlu melakukan sedikit modifikasi pada bagian keliling sisi tepi sejarak selimut beton luar. terlihat pada contoh kasus perhitungan dibawah sisi bagian tepi meningkat sekitar dua kali lipat dibanding tinjauan tanpa tulangan (unreinforced concrete).
.
sisi pertemuan base plate tersebut dimodelkan dengan adanya kontak, material beton dapat ditinjau beberapa keadaan yaitu : elastis, compression-only, elasto plastis (tension cut off) atau damage. selanjutnya juga perlu dimodelkan adanya tulangan longitudinal dan sengkang transversal yg disederhanakan tidak perlu bulat ideal. pemodelan slip tulangan dan beton akan cukup rumit, diserhanakan dengan penerapan tie constraint selain itu juga menghidari stress averaging pada muka transisi perbedaan material tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar