sebelumnya telah dibicarakan mengenai pencarian titik berat penampang dari object segi-empat sembarang, saat ini digunakan untuk penampang bidang segi-lima (pentagon).
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
terlihat masih ada sedikit selisih seperti yg ditunjukkan pada test case (1), perlu ditelusuri penyebabnya. apakah hal ini hanya disebabkan akibat dari pembulatan jumlah angka desimal dibelakang (?)
*revised
setelah ditelusuri ulang kesalahan akibat dari penentuan pasangan dari titik pusat dan luasan segment segi-tiga pembentuk segi bayak tersebut.
test case(1)
test case(2)
test case(3)
test case(4)
metode yg digunakan adalah dengan menjadikan segment segi-tiga pembentuk bidang segi-banyak tersebut. hal ini menjadikan metode tersebut dapat general dgn artian dapat digunakan untuk segi-banyak tak terhingga dengan prinsip pengembangan metode perhitungannya.
Pages - Menu
▼
Pages - Menu
▼
Rabu, 16 Desember 2015
Senin, 14 Desember 2015
object lengkung dari sebuah lingkaran
bagian dari suatu lingkaran biasa disebut lengkung (arc), pada software grafis dibuat dengan penentuan titip pertama (P1) dan kedua (P2) serta ketinggiannya (H). jika sudah ditentukan parameter tersebut, maka dapat diketahui jari-jari lingkarannya serta nilai lainnya seperti panjang dari lengkung tersebut serta luasannya jika diasumsikan closed polyline dari titik pertama dan kedua.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
test case (6)
penentuan segment dari pembentuk lengkung tersebut pada tampilan diatas adalah untuk 8 bagian, dapat ditingkatkan kehalusannya. metode pencarian koordinatnya sudah pernah dibahas sebelumnya.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
test case (6)
penentuan segment dari pembentuk lengkung tersebut pada tampilan diatas adalah untuk 8 bagian, dapat ditingkatkan kehalusannya. metode pencarian koordinatnya sudah pernah dibahas sebelumnya.
Kamis, 10 Desember 2015
duplikasi object garis dgn pola melingkar
duplikasi object garis dengan pola pemutaran melingkar (circular pattern) memerlukan penentuan pusat pemutaran (axis point) terlebih dahulu, misal berikut adalah salah satu point dari pembentuk object garisnya.
test case (1a)
test case (1b)
test case (1c)
dibawah ini diambil pusat perputaran pada suatu koordinat tertentu yaitu (0,0)
test case (2a)
test case (2b)
test case (2c)
test case (2d)
object lain yg dibentuk oleh susunan banyak garis dapat juga dibuat duplikasi dgn pola pemutaran, yg diperlukan adalah perulangan sesuai jumlah point pembentuknya.
test case (3a)
test case (3b)
test case (3c)
test case (3d)
test case (3e) not working properly
masih ada yg belum bekerja dengan baik yaitu pada kondisi penentuan axis point atau center of rotation koodinat bukan (0,0) hal ini perlu dicari penyebabnya dan dilakukan perbaikan.
test case (1a)
test case (1b)
test case (1c)
dibawah ini diambil pusat perputaran pada suatu koordinat tertentu yaitu (0,0)
test case (2a)
test case (2b)
test case (2c)
test case (2d)
object lain yg dibentuk oleh susunan banyak garis dapat juga dibuat duplikasi dgn pola pemutaran, yg diperlukan adalah perulangan sesuai jumlah point pembentuknya.
test case (3a)
test case (3b)
test case (3c)
test case (3d)
test case (3e) not working properly
masih ada yg belum bekerja dengan baik yaitu pada kondisi penentuan axis point atau center of rotation koodinat bukan (0,0) hal ini perlu dicari penyebabnya dan dilakukan perbaikan.
Rabu, 09 Desember 2015
membuat object multiline dengan perulangan offset simetris
pembuatan duplikasi garis sebelumnya dengan cara offset dibuat modifikasi dalam metode perhitungannya untuk membuat object garis jumah banyak yg simetris sejajar (multiline). perbaikan pada kondisi garis vertikal dan horisontal, yg mana ini cukup dengan pemisahan masalah (case) dengan sebelumnya perlu mendeteksi kemiringan (slope) dari koordinat point pembentuk sebuah garis tersebut.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
diatas adalah untuk visualisasi dua dimensi dari object garis, selanjutnya yg lain diperlukan adalah pencarian koordinat point dari pembentuk object kubus yg diputar. permasalahan tersebut adalah mengenai visualisasi tiga dimensi.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
diatas adalah untuk visualisasi dua dimensi dari object garis, selanjutnya yg lain diperlukan adalah pencarian koordinat point dari pembentuk object kubus yg diputar. permasalahan tersebut adalah mengenai visualisasi tiga dimensi.
Senin, 07 Desember 2015
membagi object garis menjadi beberapa segment
metode perhitungan pembagian sebuah garis menjadi dua buah segment dipengaruhi oleh rasio panjang garis pertama dgn terakhirnya. untuk membagi sebuah garis menjadi lebih dari dua buah segment perlu perulangan dengan peningkatan rasio panjang tersebut. rasio antar segment tersebut dapat ditentukan dengan angka masukan berupa panjang absolute atau relative. lainnya perlu penenentuan maximum number divisions misalnya diambil 10 bagian.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4a)
test case (4b)
test case (4c)
test case (4d)
test case (4e)
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4a)
test case (4b)
test case (4c)
test case (4d)
test case (4e)
Jumat, 04 Desember 2015
tarikan garis beban merata dua-arah
sebelumnya menggunakan pembagian sudut antara dua garis pada titik sudut (corner), ada cara lain tanpa menggunakan perhitungn besaran sudut. namun hasilnya pada kondisi tertentu ada sedikit perbedaan, hal ini ditempuh karena tidak konsistennya perhitungan besaran sudut yg sya dapat dari beberapa rujukan yg menjadikan tarikan garis distribusi beban dua-arah menjadi tidak sesuai bahkan terlalu jauh. mungkin dari sya definisi sudut hubungannya dgn garis sudut lain dgn penambahan 180deg, unfinished yet.
*updates
metode berdasarkan pembagian sudut sudah dilakukan perbaikan ulang, terlampir dibawahnya.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
test case (6)
test case (7)
test case (8)
terlihat selisih dari kedua metode pendekatan diatas tidak terlalu signifikan terhadap perhitungan momen balok yg terjadi. sya lebih cenderung perhatiannya terhadap selisih hasil antara metode yg disebut diatas dengn elemen hingga, karena pada perbandingan Lx/Ly=2.0 rasio momen maksimum pada balok bentang panjang dgn bentang pendek sebesar 5.5 sedangkan pada model FE sebesar 3.11, dgn artian selisih sebesar ~42% yg mana hal ini adalah perbedaan yg cukup signifikan. dalam analisa FE dimensi balok yg digunakan semua tepi adalah sama, terlihat perlu dibandingkan lanjut dgn menggunakan inersia effektif berdasarkan tinjauan thd momen retak (Mcr).
ada software analisa struktur yg menggunakan pendekatan lain secara numerik, menjadikan distrubisi beban agak berbeda yaitu seperti berikut.
*updates
metode berdasarkan pembagian sudut sudah dilakukan perbaikan ulang, terlampir dibawahnya.
test case (1)
test case (2)
test case (3)
test case (4)
test case (5)
test case (6)
test case (7)
test case (8)
terlihat selisih dari kedua metode pendekatan diatas tidak terlalu signifikan terhadap perhitungan momen balok yg terjadi. sya lebih cenderung perhatiannya terhadap selisih hasil antara metode yg disebut diatas dengn elemen hingga, karena pada perbandingan Lx/Ly=2.0 rasio momen maksimum pada balok bentang panjang dgn bentang pendek sebesar 5.5 sedangkan pada model FE sebesar 3.11, dgn artian selisih sebesar ~42% yg mana hal ini adalah perbedaan yg cukup signifikan. dalam analisa FE dimensi balok yg digunakan semua tepi adalah sama, terlihat perlu dibandingkan lanjut dgn menggunakan inersia effektif berdasarkan tinjauan thd momen retak (Mcr).
ada software analisa struktur yg menggunakan pendekatan lain secara numerik, menjadikan distrubisi beban agak berbeda yaitu seperti berikut.
(RISA-3D, Year:?)