fungsi utama tulangan sengkan adalah untuk menahan gaya geser, lainnya adalah untuk tujuan pengekangan beton untuk mecapai daktilitas. Berikut diambil contontoh sederhana untuk mengetahui besarnya tegagan yg terjadi dgn berbagai model material beton. Digunakan mutu beton fc = 31MPa, baja tulangan poko fy = 400MPa, dan sengkang fys = 240MPa
.
.
.
materiial beton dan baja linear elastik.
.
.
.
.
.
materiial beton Compression_Only dan baja linear elastik.
.
.
.
.
.
materiial beton Compression_Only dan baja elastoplastik dgn strain hardening
.
.
.
.
.
materiial beton MohrCoulomb dan baja elastoplastik dgn strain hardening
.
.
.
.
.
solver CalculiX gagal mencapai konvergensi untuk penerapan beban defleksi sebesar 1.0mm (hanya sekitar separuhnya), gaya reaksi tumpuan memang kelihatan cukup besar yaitu 1279kN dengan penampang seluas 20x20cm maka nilai Pn=1240kN (0.8*Pn=992kN). Ketidakberhasilan solver ini memang menunjukkan kolom telah gagal akibat tekan, berdasarkan grafik dibawah batas beban defleksi sekitar 0.4mm
.
.
dilakukan analisa ulang sesuai kriteria diatas, solver cukup cepat mencapai konvergensi dan beban masih memnungkinan ditingkatkan lagi. Sebagai gambaran kondisi ini menunjukan tegangan tulangan sengkang akibat pengekangan sekitar 10% tegangan lelehnya.
.
.
.
.
.
.
.
dengan model material beton plastisitas Mohr Coulomb adanya pemisah jarak antara tulangan pokok dan sengkang tidak menimbulkan masalah numerik pada CalculiX. Penggunaan material lanjut dengan libraray TFEL/MFront untuk model material plastisitas beton yg lain seperti Drucker-Prager with Cap atau tahap kerusakan (damage) seperti Mazars dan Fichant La Borderie jika diperlukan untuk mempelajari lebih teliti ampai pola retak.
.
.
.
.
.
.
.
diatas menunjukan hasil penggunaan material plastisitas model dari Drucker-Pragger with Cap yg lebih teliti karena daerah tarik dibatasi kapasitasnya. Ada perbedaan pada hasil keluaran yg lebih rendah, untuk itu beban defleksi yg sebelumnya hanya sebesar 0.475mm perlu ditingkatkan, memang banyak diketahui material model Mohr-Coulomb sering menimbulkan masalah karena bidang runtuk tiga dimensinya yg mempunyai sudut pada bentuk octagonal, metode lain dikembangkan adalah penghalusan atau smoothing untuk menghindari keadaan tersebut. Hasil dgn model lain yaitu damage dari Fichant La Borderie dgn paramater yg belum disesuaikan mesh, ditetapkan beban defleksi sebesar 0.75mm namun tidak mencapai konvergensi.
.
.
.
.
.
.
.
.
walau tidak mencapai konvergensi namun hasil kondisi terakhir iterasi yg berhasil yaitu pada tahap 35 dapat membantu memberikan gambaran, beban sebesar 1277.6kN maksimum, distribusi retak dari tingkat kerusakan damage scale atau index kurang realistis dsebabakan faktor pengaruh mesh yg belum menyesuaiakan, kendala lain biasanya model ini digunakan untuk mesh hexahedral yg berukuran hampir seragam untuk mencapai akurasi.
.